4 Roda Berputar dalam Kehidupan Syariat Islam

4 Roda Berputar dalam Kehidupan Syariat Islam

4 Roda Berputar dalam Kehidupan Syariat Islam

4 Roda Berputar dalam Kehidupan Syariat Islam—Ketua DPP LDII, KH Chriswanto Santoso seringkali menekankan pentingnya nilai-nilai kebersamaan, solidaritas sosial, dan etika dalam kehidupan bermasyarakat serta bernegara.

Dalam pandangannya, yang disampaikan dalam beberapa kesempatan, bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai krisis jika menerapkan konsep “4 Roda Berputar dalam Kehidupan Syariat Islam“. Konsep ini meliputi saling membantu, mengajari, mengingatkan, dan menasihati untuk perbaikan diri.

Di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global serta ketimpangan sosial, KH Chriswanto menegaskan bahwa penting bagi warga yang lebih kuat, baik secara ekonomi maupun politik, untuk membantu mereka yang masih lemah dan belum tersentuh oleh kebijakan pemerintah.

“Kita harus bergandengan tangan, terutama ketika krisis ekonomi mengancam. Yang kuat membantu yang lemah, mereka yang bisa mengajari yang tidak bisa, yang ingat mengingatkan yang lupa, dan yang salah harus dinasihati serta diingatkan untuk memperbaiki kesalahannya,” ujar KH Chriswanto.

Beliau menambahkan, kompleksitas permasalahan yang dihadapi negara mengharuskan masyarakat untuk ikut serta menghimpun dirinya dalam kerangka masyarakat madani. Peran masyarakat ini menjadi semakin penting di tengah ketimpangan sosial dan meningkatnya tantangan dalam hal kesejahteraan rakyat.

“Negara memiliki kewajiban menjaga dan menyejahterakan rakyatnya. Namun, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam membantu pemerintah, terutama bagi yang belum terjangkau,” jelasnya.

4 Roda Berputar dalam Kehidupan Syariat Islam

KH Chriswanto menyoroti pentingnya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu solusi untuk menciptakan lapangan kerja dan membantu meringankan beban ekonomi masyarakat.

“Mereka yang mampu, harus mengajari yang tidak bisa, dengan cara mendorong munculnya pengusaha UMKM. Dengan ini, lapangan kerja terbuka luas dan ekonomi masyarakat bisa terdongkrak,” tambahnya.

BACA JUGA:  PAC LDII Gentan Menyelenggarakan Festival Anak Sholeh (FAS) 2024 untuk Membangun Generasi Unggul di Pondok Pesantren Boarding School Asyifa

Di era digital dan individualisme yang semakin tinggi, prinsip “yang ingat mengingatkan yang lupa” dianggap sangat penting. Menurut KH Chriswanto, masyarakat harus kritis terhadap kebijakan pemerintah, namun tetap dengan cara yang konstruktif.

“Kebijakan harus berpihak kepada masyarakat bawah, namun juga harus mampu mengakomodasi kepentingan investor. Di sinilah peran masyarakat yang kritis, untuk selalu memberikan masukan yang baik dan solutif kepada pemerintah,” ujarnya.

Salah satu poin penting yang disampaikan KH Chriswanto adalah sikap lapang dada dalam menerima kritik dan memperbaiki kesalahan, baik oleh masyarakat maupun pejabat negara. Dalam pandangannya, sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu mengelola perbedaan pendapat dengan damai dan tanpa anarki.

“Kita semua harus saling mengingatkan, agar kesalahan yang pernah terjadi tidak diulangi lagi. Suatu kebijakan atau aturan kadang kala tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, dan di situlah pentingnya dialog serta sikap saling mengingatkan,” ujarnya.

4 Roda Berputar dalam Kehidupan Syariat Islam

KH Chriswanto juga mengingatkan bahwa penguasa tidak boleh mudah menghukum rakyat hanya karena kekhilafan.

“Pendek kata, kita semua harus saling ingat-mengingatkan dan diarahkan kepada kebaikan. Baik masyarakat maupun pemerintah harus saling mendukung, bukan saling menjatuhkan,” imbuhnya.

Melalui penerapan konsep “4 Roda Berputar dalam Kehidupan Syariat Islam” ini, KH Chriswanto yakin bahwa bangsa Indonesia akan mampu melewati berbagai tantangan, termasuk krisis ekonomi yang mungkin menghadang di masa depan.

“Bangsa yang besar bukan hanya dilihat dari luas wilayah atau kekuatan militernya, tetapi dari karakternya yang unggul. Karakter unggul itu adalah bangsa yang saling membantu, saling mengingatkan, dan berjiwa besar dalam menghadapi tantangan,” pungkasnya.

Pemikiran KH Chriswanto tersebut mencerminkan relevansi yang kuat dengan berbagai isu terkini, seperti krisis ekonomi, ketimpangan sosial, serta meningkatnya tuntutan transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

BACA JUGA:  LDII Tekankan Bahaya 7ud1 Daring dan Pentingnya Akhlak dalam Pelayanan Publik

Solidaritas dan gotong royong menjadi kunci dalam menghadapi ketidakpastian dan tantangan global. Masyarakat, baik dari sisi politik maupun ekonomi, diharapkan berperan aktif dalam mendukung pembangunan bangsa, sambil tetap menjaga etika, dialog damai, dan kesadaran kolektif.

TAHUKAH ANDA? Prinsip 4 Roda Berputar ini merupakan bagian dari 29 Karakter Luhur yang saat ini terus LDII dengungkan sebagai bahan pendidikan karakter.


Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading