Kabar Baik:

4 Roda Berputar dan Contohnya

4 Roda Berputar dan Contohnya

DPP LDII pernah mengkampanyekan 4 Roda Berputar dan Contohnya saat terjadi krisis. Terutama saat pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebab dunia mengalami krisis ekonomi, pangan dan energi.

KH Chriswanto Santoso selaku ketua DPP LDII menilai langkah pemerintah ketika menjalankan BLT itu menjadi “Jaring Pengaman Sosial” yang mampu meringankan beban masyarakat.

BLT telah bersifat pertolongan pertama bagi bangsa untuk bisa bangkit dan menghidupkan semangat gotong royong serta kepedulian nasional. Bila sifat tersebut terus berjalan maka bangsa bisa menghadapi semua masalah bersama-sama dengan aman.

4 Roda Berputar dan Contohnya

LDII pun memiliki program yang sejalan dengan pemerintah, yaitu 4 Roda Berputar. Keempat hal tersebut merupakan nilai-nilai kebaikan yang universal. LDII mengadopsinya dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Empat roda berputar itu, pertama, yang kuat membantu yang lemah. Kedua, mereka yang bisa, mengajari yang tidak bisa. Ketiga, yang ingat mengingatkan yang lupa. Sementara keempat, yang salah dinasehati dan diingatkan untuk memperbaiki kesalahannya,” urai beliau.

Chriswanto menambahkan, negara memiliki kewajiban menjaga dan menyejahterakan rakyat. Tetapi, kompleksitas masalah mengharuskan masyarakat menghimpun dirinya dalam konteks masyarakat madani, guna membantu pemerintah.

[1] Yang Kuat Membantu yang Lemah

Dan setiap individu serta golongan yang kuat secara politik dan ekonomi sebagai bagian dari masyarakat harus membantu masyarakat lainnya, yaitu fakir miskin, anak yatim, termasuk wanita lemah yang ditinggal mati suaminya (janda-red).

PAC LDII Loa Ipuh – contohnya, mereka pernah bersama warga masyarakat bergotong-royong memperbaiki rumah warga yang kurang layak huni.

[2] Yang Bisa Mengajari yang Tidak Bisa

Tidak jarang kita melihat di dalam kehidupan masyarakat akan keberhasilan dari individu serta golongan. Misalnya, pelaku usaha yang berhasil, seperti pengusaha baso, konveksi dan lain-lain, dalam keberhasilannya agar bisa mengajari yang tidak bisa.

BACA JUGA:  Atlet Pencak Silat Persinas ASAD Siap Berlaga untuk Meraih Emas dalam ASEAN School Games 2024

Sehingga apabila poin ke-2 ini bisa berjalan maka mampu mendorong pertumbuhan pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) baik dari kalangan wanita atau perempuan dan pemuda. Dan akhirnya membuka lapangan kerja yang luas serta membantu meringankan beban masyarakat.

Contohnya, seperti yang sudah terlaksana di Kediri, 50an Warga LDII Ikuti Pelatihan Pengembangan UMKM.

[3] Yang Ingat Mengingatkan yang Lupa

Contoh untuk poin ke-3, kita agar bisa mengkritik secara baik terhadap kebijakan pemerintah. Seperti mengingatkan dukungan pemerintah terhadap ekonomi masyarakat bawah agar menjadi masyarakat yang berkembang secara kreatif.

[4] Yang Salah Dinasihati

Konsep ke-4, memberikan nasihat kepada yang salah dan mengingatkan supaya memperbaiki kesalahannya.

“Semua pihak harus saling mengingatkan agar tidak mengulangi kesalahan. Suatu aturan atau kebijakan kadang kurang pas di lapangan. Untuk itu, sangat penting saling mengingatkan,” ucap Chriswanto.

Dan dalam upaya mengingatkan penguasa pun masyarakat tidak harus emosi apalagi sampai berbuat anarki. Sebaliknya, penguasa jangan mudah menghukum rakyat karena kekhilafan mereka.

Kesimpulan

Itulah 4 Roda Berputar dan Contohnya yang apabila bisa terlaksana maka cita-cita mewujudkan masyarakat madani bisa terbukti nyata. Keberhasilan sebuah negara tidak hanya diukur dari luas wilayah dan kekuatan militer saja, akan tetapi dilihat dari karakter luhur setiap individunya.

admin

LDII SOREANG menyajikan informasi dan berita terkini yang berkolaborasi dengan FORSGI, SENKOM, Persinas ASAD, dan LDII seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

👍💯✨ Jangan Lewatkan

Didin Suyadi: Diklat Da'i Da'iyah Bertujuan Perkokoh Wawasan Kebangsaan dan Perdalam Keterampilan Dakwah

Didin Suyadi: Diklat Da’i Da’iyah Bertujuan Perkokoh Wawasan Kebangsaan dan Perdalam Keterampilan Dakwah

“Melalui diklat ini, kami berharap dapat memberikan wawasan dan keterampilan yang lebih komprehensif bagi para dai dan daiyah, agar dapat berperan aktif dalam dakwah yang damai dan moderat,” lanjut Didin.

Selengkapnya
Cece Hidayat: Pentingnya Rasa Syukur dan Kebanggaan Menjadi Warga Indonesia

Cece Hidayat: Pentingnya Rasa Syukur dan Kebanggaan Menjadi Warga Indonesia

Cece menambahkan, Indonesia bukan negara sekuler maupun negara agama, melainkan negara yang dibangun atas dasar pluralisme dengan ideologi Pancasila.

Selengkapnya

Moderasi Beragama: Kunci Harmoni di Era Modern dalam Pelatihan Dai-Daiyah LDII Kabupaten Bandung

“Jangan salah sebut. Bukan moderenisasi beragama, bukan juga moderasi agama, tetapi moderasi beragama,” tegasnya.

Selengkapnya

This will close in 0 seconds