5 Motivasi Bima Jamaludin Abdul Jafarob yang Menjadikannya Juara—Bima Jamaludin Abdul Jafarob adalah seorang atlet balap sepeda asal Kota Kediri, Jawa Timur, dan juga Warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Bima meraih medali emas dalam nomor Mountain Bike Cross Country Team Relay (MTB XCR) di PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Prestasinya dalam balap sepeda tidak terlepas dari persiapan yang matang, bimbingan pelatih, dan dukungan dari keluarga, khususnya ayahnya yang juga merupakan mantan atlet sepeda.
Bima menjalani program latihan fisik intensif untuk meningkatkan kekuatan, stamina, dan teknik bersepeda, terutama untuk menghadapi medan yang menantang, seperti tanjakan dan turunan curam di arena perlombaan.
Selain itu, Bima dikenal sebagai pribadi yang disiplin dalam menjaga pola makan, latihan terfokus, serta memperhatikan ibadah dan doa sebagai bagian dari mentalitas yang kuat untuk meraih prestasi.
Lantas, strategi apa saja yang menjadi kunci keberhasilan Bima dalam meraih medali emas di PON XXI 2024?
Berikut adalah poin-poin strategi yang lebih sesuai berdasarkan pernyataan yang disampaikan Bima dalam artikel:
- Latihan Khusus untuk Track
Persiapan Bima mencakup latihan yang dirancang untuk menghadapi kondisi spesifik lintasan balap, seperti tanjakan curam yang memerlukan kombinasi berlari dan mendorong sepeda. - Pengaturan Latihan Harian yang Terstruktur
Latihan yang rutin setiap hari dengan fokus pada berbagai aspek seperti kekuatan, VO2 max, interval, endurance, gym, dan recovery untuk meningkatkan performa fisik secara keseluruhan. - Adaptasi dengan Medan dan Cuaca
Latihan fisik yang bervariasi memungkinkan Bima menyesuaikan diri dengan medan dan kondisi cuaca di arena Tahura Bukit Barisan yang menantang. - Konsistensi dalam Fokus dan Pola Makan
Mempertahankan fokus dan pola makan sehat sebagai bagian dari strategi untuk menjaga energi dan kebugaran selama kompetisi berlangsung. - Dukungan dari Pelatih dalam Menyusun Strategi Lomba
Pelatih Bima berperan penting dalam merancang program latihan dan strategi lomba agar Bima dapat mengatasi tantangan teknis yang muncul selama balapan.
5 Motivasi Bima Jamaludin Abdul Jafarob yang Menjadikannya Juara
Atlet LDII Kota Kediri, Bima Jamaludin Abdul Jafarob, Raih Medali Emas di PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024
Bima Jamaludin Abdul Jafarob, warga LDII dari Kota Kediri, Jawa Timur, sukses meraih medali emas di cabang balap sepeda nomor MTB XCR (Cross Country Team Relay) pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, yang berlangsung di Karo, Sumatera Utara.
Bima, yang awalnya menghadapi kendala pada lintasan saat perlombaan, berhasil mengatasinya dengan baik. Pada Sabtu (5/9), ia tampil sebagai pembalap tercepat, melampaui pencapaian tahun sebelumnya.
“Saya harus melalui tanjakan dan turunan yang sangat curam, bahkan ada beberapa titik yang tidak bisa saya gowes. Di situ saya harus turun dan mendorong sepeda,” ungkap Bima.
Bima bersama rekan setimnya, Elvia Tri Wulandari dari Lumajang dan Adrian Kurniawan dari Blitar, menjadi yang pertama menyelesaikan lintasan sejauh 3.000 meter. Start dilakukan serentak di Arena Tahura Bukit Barisan, dengan tim relay Jawa Barat finis di posisi kedua, dan Bali di posisi ketiga.
Bima mengakui, kemenangan ini tidak lepas dari persiapan matang dan strategi yang dirancang oleh pelatihnya. Dalam persiapannya menuju PON, ia menjalani berbagai jenis latihan fisik seperti kekuatan, VO2 max, interval, endurance, latihan gym, dan recovery. Setiap harinya, ia menghabiskan 3-4 jam berlatih secara teratur.
“Saya fokus pada latihan, menjaga pola makan, dan memastikan tidak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak penting,” kata Bima.
5 Motivasi Bima Jamaludin Abdul Jafarob yang Menjadikannya Juara
Inspirasi Bima untuk terjun di dunia balap sepeda datang dari ayahnya yang merupakan mantan atlet Kota Kediri. Menurut Bima, kunci kesuksesannya selain latihan adalah doa orangtua dan kedisiplinan dalam beribadah.
“Salat lima waktu, tahajud, dan kepercayaan diri, serta dukungan orangtua adalah kunci utama,” tambahnya.
Selain Bima, dua atlet balap sepeda lainnya yang juga warga LDII, Muhammad Andy Royan dan Rizky Aditya Noufal, turut mencatatkan prestasi gemilang. Andy meraih medali emas di nomor Road Race Individual Time Trial 30 km, sementara Rizky membawa pulang medali perak di nomor Individual Road Race (IRR).
Rizky, yang mulai berlatih sejak Januari 2024, sempat mengalami cedera namun pulih dan kembali berlomba.
“Dukungan teman-teman dan doa dari orangtua sangat membantu saya tetap tenang dan fokus,” ujar Rizky.
Ke depan, ketiga atlet ini masih akan berkompetisi di berbagai ajang. Rizky akan berlaga di Pasuruan, Bima di Filipina pada bulan Oktober, dan Andy di kejuaraan dunia di Swiss.
“Meskipun kita lelah, ingatlah bahwa lawan kita juga lelah. Jangan menyerah sebelum garis finish,” tutup Rizky.