Antusiasme Kurban Warga LDII Jawa Barat Meningkat, Memutar Ekonomi Hingga Rp91 Miliar — Antusiasme warga LDII Jawa Barat dalam pelaksanaan kurban Iduladha 1445 H meningkat daripada tahun lalu. Tercatat jumlah kurban tahun ini sebanyak 6.565 ekor, terdiri dari 3.228 ekor sapi dan 3.337 ekor kambing.
“Alhamdulillah, tahun ini warga LDII Jabar sangat antusias dalam melaksanakan ibadah kurban. Jika kita jumlahkan rata-rata harga sapi dan kambing, tahun ini kami ikut memutar perekonomian sekitar Rp91 miliar,” ujar KH. Dicky Harun, Ketua DPW LDII Jawa Barat, Selasa (18/6/2024).
KH. Dicky menjelaskan, jumlah hewan kurban warga LDII Jabar tahun lalu sebanyak 4.536 ekor, terdiri dari 2.592 ekor sapi, 1.942 ekor kambing, dan 2 ekor kerbau. Sekitar 170 ribu kantung daging kurban terdistribusikan kepada masyarakat.
“Dalam pelaksanaannya, penyembelihan hewan kurban dan pendistribusian daging kurban berlangsung di tingkat kota/kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa, hingga majelis taklim di bawah naungan LDII,” urainya.
KH. Dicky menambahkan, ibadah kurban memiliki nilai ibadah yang tinggi, baik bagi individu maupun masyarakat. Terlebih, ibadah kurban adalah ibadah yang paling Allah cintai. Inilah yang membuat semangat berkurban warga LDII tidak pernah padam.
“Menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Iduladha memiliki dimensi spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta dimensi sosial yang terlihat dari distribusi daging kurban kepada masyarakat,” jelasnya.
Antusiasme Kurban Warga LDII Jawa Barat Meningkat, Memutar Ekonomi Hingga Rp91 Miliar
Di sisi sosial, KH. Dicky menekankan bahwa kurban warga LDII adalah wujud kepedulian terhadap sesama. Daging kurban didistribusikan kepada masyarakat, baik yang membutuhkan maupun tidak, mencerminkan semangat berbagi dan membantu sesama.
Ia juga menghimbau warga LDII untuk melaksanakan kurban sesuai sunnah dan peduli lingkungan, dengan cara membersihkan dan menyebarkannya serta menggunakan alat-alat yang ramah lingkungan.
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso, mengajak umat Islam menata niatnya dalam berkurban. Ketakwaan kepada Allah dan keikhlasan harus menjadi landasan dalam berkurban, mendorong kesalehan sosial dan individu.
“Kurban bisa oleh siapa saja, tidak hanya orang kaya. Mereka yang tidak mampu juga bisa berkurban. Kuncinya adalah ketakwaan kepada Allah. Dari rasa takwa tersebut, seseorang bisa terdorong untuk beribadah, termasuk berkurban,” ujarnya.
KH. Chriswanto merujuk pada beberapa praktik kurban pada masa Rasulullah, seperti satu orang dengan satu hewan kurban. “Andaikan tidak mampu, satu hewan kurban untuk tujuh orang. Ada juga satu hewan kurban untuk satu keluarga. Bahkan Rasulullah mengurbankan dua ekor kambing, satu untuk keluarganya dan satu untuk umat Islam yang tidak sempat berkurban,” paparnya.
Kemudahan-kemudahan itu mendorong DPP LDII mengajak warganya mempraktikkan kurban sesuai kemampuan mereka. “Ketakwaan menjadi pendorong warga kami, sehingga dalam posisi strata sosial apa pun, warga LDII siap untuk berkurban. Di majelis-majelis taklim tingkat kelurahan atau PAC LDII, mereka yang tidak mampu menabung lalu patungan membeli hewan kurban,” kata KH. Chriswanto.
Pada 17 Juni 2024 atau 10 Zulhijah 1445 H, DPP LDII menyiapkan lebih dari 3.700 lokasi salat Iduladha di seluruh Indonesia. Berdasarkan data tahun 2023, kurban mencapai 47.341 ekor, dengan rincian 25.154 ekor sapi, 18 ekor kerbau, dan 22.169 ekor kambing, memutar ekonomi sebesar Rp652 miliar. Tahun 2024 ini, jumlahnya diperkirakan meningkat.
Antusiasme Kurban Warga LDII Jawa Barat Meningkat, Memutar Ekonomi Hingga Rp91 Miliar
Peningkatan jumlah hewan kurban oleh warga LDII Jawa Barat pada Iduladha 1445 H mencerminkan antusiasme yang tinggi dan semangat berbagi yang semakin kuat.
Dengan total 6.565 ekor hewan kurban, kontribusi mereka tidak hanya memperkuat nilai-nilai ibadah dan ketaqwaan, tetapi juga secara signifikan memutar perekonomian lokal. Dukungan dan partisipasi aktif dalam kurban ini menunjukkan komitmen warga LDII dalam menjaga tradisi keagamaan dan kepedulian sosial, serta membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.