Asrama Cabe Rawit PAC Banyusari: Menanamkan Karakter Luhur Sejak Usia Dini — Abdurrohman Isnaini Nur H. selaku Juru Dakwah di PAC Banyusari menghubungi redaksi LDII Soreang guna melaporkan kegiatan Asrama Caberawit di Masjid Nurul Ahya.
“Alhamdulillah, hari ini (Rabu, 10 /7) merupakan hari terakhir dari rangkaian Asrama Caberawit Generus LDII Banyusari,” ucap Kang Dur (panggilan akrabnya-red).
Kang Dur menambahkan bahwa Asrama berlangsung sejak Senin 8 Juli mulai pukul 08.30 hingga 10.00 pagi,” ungkapnya.
Dari pelaksanaan acara tersebut, banyak yang merasa senang terutama orangtua, seperti Bunda Laura – orangtua dari Neng Naira dirinya sangat terenyuh dengan antusias anaknya dalam mengikuti kegiatan tersebut.
“Saya sangat senang dan anak anak pun sangat tertib mematuhi arahan serta bimbingan pengajar,” ucap Laura.
Pun dengan Bunda Dewi, orangtua dari Tasya dan Lutfi, “Dengan adanya Asrama Caberawit ini anak anak memulai kebiasaan baru, mereka bangun pagi dengan penuh semangat, lalu pergi ke masjid ikut asrama,” ungkap Dewi.
Yudi Sudiana selaku Ketua PAC Banyusari mengapresiasi kegiatan Asrama Cabe Rawit Liburan Panjang Sekolah tersebut, “Saya sangat bersyukur dan mengapresiasi DKM Masjid Nurul Ahya karena sudah bersedia menyediakan tempat untuk anak-anak mengaji.”.
Dengan keseriusan semua pihak baik itu pembina, pengajar, DKM Masjid Nurul Ahya serta orangtua akhirnya kegiatan pun terlaksana dengan baik dan maksimal.
“Alhamdulillah dengan kegiatan asrama ini orang tua sangat senang, apalagi anak-anak sangat bersamangat dalam menimba ilmu,” tegas Abdurrohman.
Asrama Cabe Rawit PAC Banyusari: Menanamkan Karakter Luhur Sejak Usia Dini
Di sela-sela kesibukan H. Arief Jamaludin, kami menghubungi beliau selaku Ketua DKM Masjid Nurul Ahya. Kami meminta pendapatnya sehubungan dengan berakhirnya mengisi liburan panjang sekolah dengan Asrama Cabe Rawit.
“Alhamdulillah, Asrama Cabe Rawit PAC Banyusari telah terlaksana dengan selamat, aman, lancar, dan barokah. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 8 hingga 10 Juli 2024 di Masjid Nurul Ahya,” ucap Arief.
Beliau pun menambahkan rasa syukur telah menjadi bagian dari warga LDII, “Anak-anak kami terus mendapat bimbingan sejak usia dini,” imbuhnya.
“Untuk membentuk anak yang berkarakter luhur dan berakhlakul karimah, memang perlu waktu yang tidak instan, sebaliknya perlu waktu yang panjang serta berkesinambungan,” ujar sosok pria yang juga mendapuk sebagai Ketua Persinas ASAD Kabupaten Bandung tersebut.
Sebagai orang tua, kita juga harus menjadi contoh dan panutan bagi anak-anak kita. Hal ini akan memastikan proses pembentukan anak-anak yang berkarakter luhur, alim fakih, dan mandiri dapat berjalan dengan lancar.
“Dengan demikian, ketika mereka dewasa, anak-anak kita akan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan selalu bertawakal kepada Allah SWT,” tutup Arief.