Bangun 29 Karakter Luhur Keluarga, PC LDII Mentawa Baru Ketapang Gelar Workshop Bimbingan Konseling
Bangun 29 Karakter Luhur Keluarga, PC LDII Mentawa Baru Ketapang Gelar Workshop Bimbingan Konseling—PC LDII Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, mengadakan Workshop Bimbingan Konseling (BK) bertema “Strategi Membangun 29 Karakter Luhur dalam Keluarga” pada Minggu, 1 Desember 2024.
Acara ini berlangsung secara daring dan terpusat di empat lokasi, yaitu Masjid Al Kautsar Sampit, Masjid Ikhwanun Khoir Kuala Pembuang, Masjid At-Taqwa Agro Indomas, serta Masjid Sabilul Jannah Parenggean.
Workshop ini dirancang untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pembentukan karakter luhur dalam keluarga, khususnya bagi para ibu dan remaja putri. Fatlu Riski Lestari, S.Psi, dari Tulungagung, hadir secara daring sebagai narasumber.
Kegiatan ini dibuka oleh H. Eko Cahyono, Dewan Penasehat PC LDII Mentawa Baru Ketapang, yang menegaskan bahwa workshop ini menjadi salah satu upaya untuk mempersiapkan generasi penerus (generus) yang unggul dan berdaya saing.
“Kami membekali generasi muda dengan 29 karakter luhur yang akan menjadi dasar pembentukan generasi emas di masa depan,” ujarnya.
Implementasi Program Tri Sukses Generus untuk Generasi Berkualitas
H. Eko menekankan bahwa acara ini selaras dengan inisiatif DPP LDII dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pembentukan karakter.
Program ini mengacu pada tri sukses generus atau the golden triangle, yang meliputi tiga pilar utama: knowledge (keilmuan), soft skill (kemandirian), dan attitude (akhlaqul karimah).
“Attitude menjadi kunci utama dalam membentuk perilaku seseorang. Oleh karena itu, kami menanamkan 29 karakter luhur sebagai dasar pengembangan sikap,” tambahnya.
Peran Ibu sebagai Madrasah Pertama dalam Pembentukan Karakter Anak
Dalam paparannya, Fatlu Riski Lestari menjelaskan bahwa proses pembentukan karakter anak dimulai dari keluarga, terutama melalui peran seorang ibu. “Ibu adalah madrasah pertama,” ungkapnya.
Ia menggarisbawahi pentingnya seorang ibu memiliki pengetahuan yang memadai dalam mendidik dan mengasuh anak sejak usia dini hingga menghadapi tantangan perkembangan zaman.
Fatlu juga menekankan perlunya fleksibilitas dalam mendidik anak, mengingat setiap anak memiliki karakteristik yang unik.
“Mendidik anak membutuhkan pendekatan yang disesuaikan dengan kepribadian masing-masing. Naluri seorang ibu sering kali menjadi kunci untuk menyentuh hati anak,” tambahnya.
Peserta Dapatkan Wawasan Baru untuk Membentuk Generasi Unggul
Workshop ini memberikan manfaat besar bagi para peserta, terutama ibu-ibu dan remaja putri, dalam memahami pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter luhur anak.
Dengan penanaman nilai-nilai ini sejak dini, diharapkan generasi mendatang memiliki fondasi yang kuat untuk menjadi individu yang unggul, berintegritas, dan berkualitas.
