Belajar Lebih Menyenangkan di LINES Development Program — Belajar tak lagi membosankan jika didukung dengan suasana rileks, bebas, dan menyenangkan. Di LINES Development Program, puluhan crew LDII News Network (LINES) bahkan bisa belajar sambil bersantai.
Pada Minggu pagi (23/6), gedung DPP LDII yang biasanya digunakan untuk webinar dan kegiatan formal lainnya, berubah drastis. Puluhan bean bag warna-warni ala-ala tempat kerja kantor start-up berjejer rapi, mengarahkan pandangan audiens ke satu titik fokus: narasumber.
Rahasia Sukses Produksi Konten
Saptaji Aji, kreator di balik tayangan “Kerah Biru” di kanal YouTube Asumsi, membagikan rahasia sukses produksi konten video feature. Program video dokumenter andalan Asumsi ini berhasil menggugah emosi audiens dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan unik tentang realitas kehidupan pekerja.
“Contohnya, dalam tayangan kami tentang warung Madura yang buka 24 jam, kami menjawab pertanyaan bagaimana istrinya bisa hamil padahal warungnya selalu buka,” ujar Aji.
Persiapan yang Matang
Aji menekankan pentingnya persiapan matang untuk menggugah emosi audiens. “Beban terberat dalam membuat tayangan adalah persiapan produksi. Produksi akan ringan jika persiapannya matang,” jelasnya.
Belajar Lebih Menyenangkan di LINES Development Program
Tahapan Persiapan Produksi
Aji menguraikan empat tahap dasar dalam persiapan produksi: story development, scriptwriting, creative treatment, dan recce.
“Story development mempersiapkan isi dan alur cerita, yang kemudian kita tulis dalam skrip agar pesan video tercapai. Tahap berikutnya adalah mempersiapkan treatment untuk memudahkan komunikasi dengan tim, termasuk referensi video, visual angle, dan musik. Tahap recce mengunjungi lokasi untuk menentukan aspek teknis di lapangan,” paparnya.
Keunikan dalam Video Jurnalistik
Dalam membuat video jurnalistik feature, Aji menekankan pentingnya menemukan unique selling point. “Kita harus menemukan keunikannya terlebih dahulu, kemudian buat rencana dan kita eksekusi menjadi tayangan menarik,” tutupnya.
Pentingnya Riset dalam Produksi Konten
Awan Prasetyo, Managing Director Vindes Corp, juga menekankan pentingnya riset mendalam untuk menyusun strategi konten yang efektif sesuai target audiens.
“Kami harus riset apa yang audiens sukai. Setelah riset, kami evaluasi konten-konten sebelumnya untuk mengetahui apakah sudah mencapai goals,” ungkapnya.
Penyebaran Konten
Setelah memproduksi konten yang sesuai preferensi audiens, langkah berikutnya adalah menyebarluaskan konten tersebut agar mendapatkan interaksi.
“Untuk meramaikan konten, mulai dari teman terdekat. Jika konten bagus, pasti akan menjadi bahan pembicaraan warganet dan menyebar luas,” lanjutnya.
Mengandalkan Kreativitas dan Logika
Proses pembuatan konten tidak hanya mengandalkan kreativitas, tapi juga logika.
“Banyakin referensi, brainstorming, dan ide. Kami harus eksplor konten mana yang akan naik di media sosial, jangan hanya terpaku pada satu ide konten saja,” tutupnya.
Belajar Lebih Menyenangkan di LINES Development Program
Tujuan LINES Development Program
Ketua DPP LDII, Rulli Kuswahyudi, mengungkapkan bahwa LINES Development Program merupakan gagasan dari Departemen Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM) DPP LDII untuk mengembangkan sumber daya kru LINES.
“Ini penting untuk mengkomunikasikan ‘Delapan Program Pengabdian LDII untuk Bangsa’ kepada warga LDII maupun masyarakat luas,” jelas Rulli.
Peningkatan Wawasan dan Kemampuan
Rulli berharap kegiatan ini dapat mendukung pengembangan individu sumber daya LINES dan meningkatkan kinerja keseluruhan.
“Ini merupakan expert class pertama di LINES. Biasanya kami hanya mengadakan pelatihan jurnalistik dasar. Sekarang saatnya LINES belajar langsung dari ahlinya,” jelasnya.
Eksekusi Konten Berkualitas
Melalui LINES Development Program, panitia berharap konten berkualitas dapat dihasilkan dengan kreativitas yang menarik. “Yang terpenting saat ini adalah eksekusi. Setelah mendapatkan pencerahan, bagaimana cara mengaplikasikannya ke dalam produksi konten yang fresh dan positif,” tutup Rulli.