Budidaya Lebah Kelulut — Melansir berita dari LDII Kalsel, Abdul Basir, seorang warga Desa Telaga, Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan, merasa sangat bahagia tinggal di daerah perbukitan. Selain menikmati udara segar, dia juga memiliki kesempatan untuk menjalankan beberapa usaha sampingan yang membantu meningkatkan pendapatan keluarganya.
Basir dan istrinya aktif menggarap lahan sawah miliknya dan juga menjalankan usaha budidaya lebah kelulut di pekarangan rumah mereka. Ketertarikan Basir terhadap budidaya lebah kelulut muncul setelah dia mengikuti pelatihan di sebuah dinas di Kota Pelaihari.
Beberapa tahun lalu, Basir mulai membuat kotak sarang lebah sendiri dengan modal sebesar 1 juta rupiah, menggunakan kayu bekas. Kini, ada belasan kotak lebah kelulut di sekitar rumahnya yang terisi penuh oleh koloni lebah.
Setiap kali melakukan panen, Basir berhasil mengumpulkan belasan botol madu berukuran 200 ml, yang kemudian dia jual dengan harga 150 ribu rupiah per botol. Permintaan madu terus meningkat terutama saat peristiwa pandemi Covid-19 beberapa tahun yang lalu.
Salah satu keuntungan dari budidaya lebah kelulut adalah tidak adanya biaya untuk pakan lebah karena lebah dapat mencarinya sendiri. Meskipun berhasil dalam usahanya, Basir masih menghadapi kendala, terutama dalam proses panen yang masih manual. Dia belum memiliki alat sedot madu otomatis.
Sarang lebah kelulut umumnya mampu menghasilkan 1 liter madu per tahun. Dalam satu tahun, bisa dilakukan beberapa kali panen, tergantung pada musim berbunga. Jika memiliki 10 kotak sarang lebah, Basir bisa memperoleh hingga 10 liter madu per tahun.
Basir berencana untuk memperluas budidaya lebah kelulutnya dengan menanami pekarangan rumahnya dengan berbagai jenis tanaman penghasil bunga. Dia berharap hal ini akan meningkatkan pasokan makanan bagi lebah di koloninya.
Apa itu Lebah Kelulut?
Lebah kelulut, juga jamak orang menyebutnya dengan meliponini, adalah jenis lebah yang tidak memiliki sengat dan menghasilkan madu serupa dengan lebah madu. Tubuh lebah kelulut memiliki panjang sekitar 3–4 milimeter dan bagian yang biasanya menjadi sengat pada lebah mengalami reduksi sehingga tidak berfungsi.
Berikut adalah beberapa informasi lebih lanjut tentang lebah kelulut:
1. Morfologi dan Sifat:
- Lebah kelulut memiliki kemampuan untuk menghasilkan madu dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan lebah hutan.
- Mereka juga mampu menghasilkan propolis (zat resin untuk memperkuat sarang) dan roti lebah (makanan untuk larva).
- Tubuh lebah kelulut berwarna hitam, dan bagian yang biasanya memiliki sengat tidak berfungsi sebagai alat pertahanan.
- Lebah kelulut melindungi diri dengan mengigit musuhnya atau membakar kulit musuhnya dengan larutan basa. Musuh yang menyerang akan dikelilingi oleh koloni lebah kelulut yang menyerang organ vital seperti mata, hidung, dan telinga.
- Ada perbedaan bentuk dan ukuran antara lebah ratu dan lebah pekerja. Lebah ratu berukuran tiga hingga empat kali lebih besar dibandingkan lebah pekerja.
2. Penyebaran Koloni:
- Lebah kelulut hidup berkelompok membentuk koloni. Satu koloni kelulut dapat berjumlah antara 300 sampai 80.000 lebah.
- Koloni lebah kelulut banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, terutama di kawasan Amerika Selatan, Australia, dan Asia Tenggara.
3. Budidaya:
- Budidaya lebah kelulut termasuk kegiatan yang cukup mudah dan tidak memerlukan biaya besar. Biaya budidaya lebah kelulut rendah karena hanya memerlukan stup baru sebagai tempat untuk pembudidayaan, penyiapan koloni, dan ketersediaan pakan. Seperti yang sedang dijalankan oleh Abdul Basir, seorang warga Desa Telaga, Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan
Jadi, lebah kelulut memiliki peran penting dalam ekosistem dan dapat memberikan manfaat bagi manusia melalui produksi madu dan propolis.