Ciptakan Harmoni dan Kekompakan Lewat Sikap Santun—Dalam menjaga keharmonisan hidup bermasyarakat, diperlukan upaya untuk membangun kerukunan dan kekompakan.
Sedikitnya ada 4 hal yang mampu membangun kerukunan dan kekompakan dalam menjaga masyarakat yang hidup berdampingan dengan harmonis.
1. Menjunjung Sikap Sopan Santun
Pelihara kerukunan dan kebersamaan dengan senantiasa menjunjung sikap sopan santun. Sikap santun tidak hanya menjadi wujud penghormatan terhadap orang lain tetapi juga mencerminkan kepribadian yang luhur. Dengan bersikap santun, hubungan antarindividu akan terasa lebih harmonis dan menyenangkan.
2. Soliditas Melalui Perilaku Santun
Raih keharmonisan dan soliditas dengan mengedepankan perilaku yang santun. Dalam setiap interaksi, sikap santun menjadi jembatan yang menghubungkan hati dan pikiran, sehingga tercipta suasana penuh kehangatan. Kebersamaan yang solid selalu dimulai dari niat baik untuk saling menghargai.
3. Kebersamaan dan Kerukunan
Jaga kebersamaan dan kerukunan melalui perilaku yang penuh sopan santun. Sikap ini menjadi fondasi utama dalam membangun hubungan sosial yang sehat. Dengan menghormati satu sama lain, perbedaan tidak lagi menjadi penghalang melainkan kekayaan yang mempererat hubungan.
4. Harmoni dan Kekompakan
Tetap kompak dan harmonis dengan selalu bersikap santun. Keharmonisan hanya dapat terwujud jika setiap individu mengedepankan rasa hormat dan empati. Kompak bukan hanya soal bekerja sama, tetapi juga bagaimana menjaga perasaan satu sama lain dalam kebersamaan.
Ciptakan Harmoni dan Kekompakan Lewat Sikap Santun
Seperti yang sudah dilakukan oleh PAC LDII Teluk Sialang pada forum pengajian di Masjid Hidayatul Ula, Tanjung Jabung Barat, Jambi, pada Rabu (20/11). Dalam kesempatan tersebut, pemateri pengajian, Ustaz Choirul Huda, menyampaikan pentingnya menghindari sikap dan perilaku yang dapat merusak hubungan sosial.
Beliau menyampaikan pentingnya menjaga kerukunan dan kekompakan.
“Jauhi sifat-sifat negatif, seperti berprasangka buruk, iri, sakit hati, ghibah, menghina, dendam, serta memprovokasi. Perilaku-perilaku semacam ini tidak mencerminkan keimanan seseorang dan bahkan dapat merusak hubungan serta menghilangkan pahala kebaikan,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk membangun kerukunan dan kekompakan, diperlukan kemampuan berbicara dengan baik dan bijak.
“Menjaga sopan santun dan menghormati tata krama adalah kuncinya. Ketika kerukunan dan kekompakan terjalin dengan baik, semangat untuk menjalankan ibadah akan semakin bertambah,” pungkas Choirul Huda.
Discover more from LDII PC Soreang
Subscribe to get the latest posts sent to your email.