Dakwah dan Kolaborasi: Peran LDII dalam Menjaga Ukhuwah Islamiyah — Ahmad Ali, seorang akademisi dari Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ), memberikan pembekalan kepada ribuan santri Pondok Pesantren Budi Utomo yang berada di bawah naungan DPD LDII Surakarta, Jawa Tengah. Sebagai seorang doktor di bidang syariah Islam, Ali memberikan tausiyah tentang pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan mengimplementasikan dakwah dengan penuh kedamaian.
Muhammad Zain, Ketua DPD LDII Surakarta, menyambut baik kehadiran Ahmad Ali, yang saat itu tengah melakukan riset mengenai pola pendidikan di LDII. Zain berharap kontribusi dari Ali dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mempromosikan dakwah yang sopan serta tidak terkait dengan isu politik.
“Sebanyak 1.500 calon mubaligh mendapat pembekalan langsung dari cendekiawan Muslim Ahmad Ali, kami berharap mereka mendapat pengetahuan mendalam dan strategi dakwah efektif,” ujar Ketua DPD LDII Surakarta, Muhammad Zain.
“Kami berharap dengan adanya pembekalan para dai dan daiyah ini, kita bisa saling tukar ilmu. Apa yang bisa menjadi masukan dari Ahmad Ali, yang juga pengurus pusat MUI, dapat kami tindaklanjuti lebih lanjut,” sambungnya.
Zain menegaskan harapannya bahwa pembekalan yang untuk para dai dan daiyah tersebut akan menjadi saluran pertukaran ilmu yang bermanfaat. Dia juga menyoroti kekhawatiran terkait dakwah yang terkait dengan kepentingan politik menjelang Pilkada di berbagai daerah, dan menegaskan bahwa LDII tidak mentolerir dakwah yang tercemar oleh politisasi.
“LDII sangat-sangat tidak mentolerir adanya dakwah yang bermuatan politik, apalagi yang menjatuhkan salah satu paslon atau organisasi lain,” tegasnya.
Dakwah dan Kolaborasi: Peran LDII dalam Menjaga Ukhuwah Islamiyah
Selain keperluan riset di LDII Surakarta, Ahmad Ali juga bersilaturahim dengan pengurus DPP LDII dan DPD LDII Surakarta, termasuk Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Dalam pertemuan tersebut, Habib Syech menekankan pentingnya kolaborasi antara LDII dan pihak lain, dan mengingatkan agar MUI tidak memecah belah ukhuwah Islamiyah.
“LDII di era pengurus yang baru ini bagus karena selalu bersilaturahim membangun komunikasi dengan pihak manapun,” ujar Habib Syech.
Dia juga menyampaikan pengalaman positifnya dengan pengurus LDII dalam berbagai acara keagamaan, yang mengesankan baginya bahwa tuduhan terhadap LDII tidak berdasar.
“Bahkan ketika di Banyuwangi, saya turut melantunkan LDII bolone NU. Saya yakin, isu miring yang menyudutkan terhadap LDII tidak berdasar,” tegas Habib Syech.
Dakwah dan Kolaborasi: Peran LDII dalam Menjaga Ukhuwah Islamiyah
Selayang Pandang: Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf telah menjelma menjadi tokoh masyarakat, figur publik, pemimpin, dan mentor di berbagai organisasi. Beliau memulai perjalanan dakwahnya pada tahun 1980-an. Lahir dari keluarga ulama, Habib Abdul Qodir bin Abdurrahman as-Segaf, Habib Syech pertama kali mendapatkan pendidikan agamanya dari ayahnya.
Selain itu, beliau juga menimba ilmu dan mendapatkan berkah dari beberapa habaib terkemuka di Kota Surakarta, termasuk Habib Anis bin Alwi al-Habsyi. Habib Syech terbilang populer sebagai vokalis utama yang membawakan lagu-lagu religi dengan tema salawat, terutama bersama grup musik Ahbaabul Musthofa. Tak hanya itu, Habib Syech juga memiliki pengalaman dalam dunia keorganisasian, yang terlihat dari jabatannya sebagai A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama selama periode khidmat 2022-2027.
