Dakwah Menyejukkan Menuju Kabupaten Jember yang Rukun, Aman, Damai, dan Sejahtera — Mengutip pemberitaan tentang LDII di portal resmi PPID Kabupaten Jember, bahwa Ketua DPD LDII Kabupaten Jember, Akhmad Malik, menyampaikan apresiasi kepada mitra dai dari NU dan Muhammadiyah yang berpartisipasi dalam Diklat Dai LDII pada 8 Juni 2024.
Malik menekankan bahwa diklat ini merupakan wujud komitmen LDII untuk terus berbuat kebaikan bagi umat, bangsa, dan negara. Tahun ini, LDII mengusung tema “Dakwah Menyejukkan Menuju Kabupaten Jember yang Rukun, Aman, Damai, dan Sejahtera” dalam Diklat Dai.
Malik juga mengapresiasi muspika Kecamatan Patrang (Camat, Danramil, dan Kapolsek) yang selalu mendukung kegiatan LDII di Patrang. Diklat ini merupakan salah satu program tahunan LDII Jember yang bertujuan untuk membekali para dai dengan keterampilan yang sesuai kebutuhan mereka untuk terjun di masyarakat. Acara ini menghadirkan ketua-ketua PC LDII se-Kabupaten Jember, takmir masjid, pengasuh pondok, serta mitra dai dari NU dan Muhammadiyah.
Untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan, Malik menghadirkan pemateri dari Kodim 0824. “Kita ini adalah orang Indonesia yang beragama Islam, maka perlu mendapatkan wawasan kebangsaan,” tegasnya. Malik juga berharap para dai LDII dapat memahami wawasan kamtibmas yang disampaikan oleh perwakilan dari kepolisian.
Selain itu, Malik mendatangkan pemateri dari Kementerian Agama untuk memberikan wawasan tentang peran dai dalam modernisasi beragama. “Negara kita cukup majemuk, dengan berbagai agama, suku, dan budaya. Program kampung moderasi beragama dari Kementerian Agama dapat memberikan panduan bagi para dai tentang dakwah yang menyejukkan, penuh etika, sopan santun, dan mengedepankan toleransi,” ujarnya.
Dakwah Menyejukkan Menuju Kabupaten Jember yang Rukun, Aman, Damai, dan Sejahtera
Gus Aab, Ketua MUI Jawa Timur, juga memberikan materi tentang pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah. “NU, Muhammadiyah, dan LDII memiliki tujuan yang sama, meskipun metode dakwahnya berbeda,” jelasnya. Sementara itu, pemateri dari Kejaksaan Negeri Jember memberikan wawasan hukum agar para dai sadar hukum dan terhindar dari pelanggaran undang-undang ITE.
Malik berharap diklat ini dapat menjadi bekal bagi para dai dalam menjalankan tugasnya di masyarakat. “Dai yang terjun ke masyarakat harus penuh etika, menyejukkan, sopan santun, dan toleran. Kehadiran mereka harus dirindukan dan dinantikan masyarakat,” katanya.
Target diklat ini adalah menjaga ukhuwah Islamiyah. Malik berharap ke depan kegiatan serupa dapat diselenggarakan oleh NU dan Muhammadiyah.
“Indonesia ini ibarat perahu besar yang harus kita bangun bersama. Jangan sampai perbedaan dibesar-besarkan, sementara persamaan ditenggelamkan. Yang berbeda jangan dipaksa harus sama, tetapi yang sama jangan dicari-cari perbedaannya,” pungkas Malik.