Berita Baik LDIIInspirasi

Delapan Mahasiswa STAIMI Raih Emas di TKMPN XXVIII 2024 Berkat Inovasi Zero Waste

Delapan Mahasiswa STAIMI Raih Emas di TKMPN XXVIII 2024 Berkat Inovasi Zero Waste—Delapan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Minhaajurrosyidin (STAIMI) Jakarta mencetak prestasi gemilang dengan meraih medali emas dalam ajang Quality Excellence Activity (QEA) pada Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXVIII di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, pada 2–6 Desember 2024. Mereka berkompetisi melawan 635 tim inovasi terbaik dari seluruh Indonesia.

TKMPN, yang mengusung tema “Mewujudkan Generasi Emas Melalui Green Innovation dan Productivity,” merupakan platform tahunan yang mempertemukan inovator terbaik Tanah Air untuk memamerkan pencapaian dalam peningkatan mutu dan produktivitas.

Dalam kesempatan ini, tim Gugus Kendali Mutu (GKM) Mandiri dari STAIMI memperkenalkan program zero waste di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur.

Inovasi Zero Waste: Menjadikan Sampah Bernilai

Ketua GKM Mandiri, Risya Noviasari, menjelaskan konsep program zero waste yang mereka usung.

“Program zero waste meliputi pemilahan, pengolahan, dan pemanfaatan sampah. Sampah dipilah sesuai jenisnya, diolah dengan metode yang tepat, dan hasilnya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pupuk tanaman, cairan pembersih, hingga perawatan wajah. Program ini juga menurunkan harga pokok produksi dengan hasil yang lebih optimal,” ungkap Risya, mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah.

Ia menjelaskan implementasi program ini di Pondok Pesantren Wali Barokah. Tim GKM Mandiri memberikan kode pada masing-masing jenis sampah untuk memudahkan proses pemilahan dan pengolahan.

Delapan Mahasiswa STAIMI Raih Emas di TKMPN XXVIII 2024 Berkat Inovasi Zero Waste

Sampah tersebut dikelompokkan menjadi:

  1. Organik: Sisa makanan matang, kulit buah, bonggol sayur.
  2. Anorganik: Botol plastik, logam, kaca, pakaian bekas.
  3. Organik Cair: Air cucian beras.
  4. Trikoderma: Limbah nasi yang diolah menjadi bakteri decomposer.
BACA JUGA:  PAC LDII Pabuaran Mekar Adakan Evaluasi Program Pembinaan Generasi Penerus

Untuk mengolah sampah, mereka menggunakan mesin pembakar sampah dengan fasilitas pencegah polusi, yang menghasilkan arang aktif dan asap cair.

“Harapannya, program ini dapat membentuk karakter mandiri, meningkatkan ketahanan pangan, serta menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Risya.

Dukungan dan Pengembangan Berkelanjutan

Pendamping tim GKM Mandiri, Hari Winarsa, memberikan apresiasi kepada para mahasiswa atas prestasi mereka. Sebagai anggota Departemen Litbang, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup (Lisdal) DPP LDII, Hari menekankan bahwa pengelolaan sampah merupakan bagian dari program Eco Pesantren.

“Kami berharap pondok pesantren LDII di seluruh Indonesia dapat mereplikasi program zero waste yang telah dimulai di Wali Barokah, Gadingmangu, dan Al Ubaidah Kertosono,” ujar Hari.

Langkah selanjutnya, menurut Hari, adalah mengembangkan jaringan pemasaran hasil pengolahan sampah dan menjadikan pesantren pelopor lingkungan berkelanjutan.

Sebelum mengikuti kompetisi, Hari dan tim GKM Mandiri mengadakan pelatihan konsep zero waste di Pondok Pesantren Gadingmangu, Jombang, pada 28–30 November 2024.

Pelatihan ini mendapat respons positif dari para santri, yang kini lebih memahami cara memilah dan memanfaatkan sampah secara mandiri.

Dengan pencapaian ini, diharapkan program zero waste dapat menjadi inspirasi dan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan pesantren dan masyarakat luas.

admin

LDII PC Soreang turut memasifkan publikasi pemberitaan positif dan nyata seputar LDII sebagai ormas Islam yang hadir di tengah-tengah masyarakat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *