Direktur Radar Cirebon dan DPD LDII Jalin Sinergi untuk Pembangunan di Cirebon—Direktur Media Radar Cirebon Group, Suhendrik, mengunjungi kantor DPD LDII Kota Cirebon, Jawa Tengah, pada Selasa (16/9), untuk menjalin silaturrahim dengan keluarga besar LDII. Harapannya dengan kunjungan ini dapat mempererat hubungan antara media lokal dan organisasi kemasyarakatan berbasis Islam seperti LDII.
Suhendrik mengungkapkan kekagumannya terhadap LDII sebagai organisasi Islam yang memiliki cabang di seluruh Indonesia, terutama dalam hal kemandirian ekonomi. Ia memuji semangat wirausaha yang dari para anggotanya, banyak di antaranya sukses berbisnis.
“Amal usaha LDII luar biasa, mereka memiliki lembaga pendidikan lengkap, mulai dari tingkat dasar hingga atas, termasuk pondok pesantren. LDII menjadi contoh positif di masyarakat sebagai ormas yang mandiri secara ekonomi,” ujar Suhendrik.
Ketua DPD LDII Kota Cirebon, Himawan Sutanto, menjelaskan bahwa Pondok Pesantren LDII di Cirebon menjadi pusat utama kegiatan organisasi di kota tersebut. Ia menambahkan bahwa kompleks pondok pesantren tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga menjadi tempat tinggal bagi warga LDII.
“Pondok ini berdiri sejak 1992 dan telah menjadi pusat pendidikan serta pengembangan karakter generasi muda LDII di Cirebon,” jelas Himawan.
Direktur Radar Cirebon dan DPD LDII Jalin Sinergi untuk Pembangunan di Cirebon
Sementara itu, Dewan Penasehat DPD LDII Kota Cirebon, Heru Sunarhadi, menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, dalam mendukung aktivitas pendidikan dan dakwah di lingkungan LDII.
“LDII membutuhkan dukungan pemerintah karena semua elemen saling berkaitan. Kami berupaya membangun generasi muda yang berakhlak baik melalui lembaga pendidikan yang kami kelola,” kata Heru.
Ia juga menambahkan bahwa Pondok Pesantren LDII fokus pada pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah.
“Dari kunjungan ini harapannya dapat memperkuat sinergi antara media dan LDII untuk mendukung kegiatan positif dari organisasi, dalam rangka membangun masyarakat yang berdaya secara ekonomi dan religius,” pungkas Heru.