AlhaditsAlqurandoaRenungan

Doa Pengayoman, Doa untuk Pribadi dan Bagi Banyak Orang

Doa Pengayoman, Doa untuk Pribadi dan Bagi Banyak Orang—Beragam sikap dan perilaku muncul ketika seseorang memanjatkan doa. Ada yang berdoa dengan panjang dan penuh pengulangan, ada yang sekali baca, dan selesai.

Ada pula doa yang disenangi karena isinya menyentuh hati, dan ada yang sekadar sebagai pelengkap—hanya memenuhi kewajiban. Salah satunya adalah doa pengayoman, yang maknanya tak hanya untuk perlindungan pribadi tetapi juga mencakup kedamaian bagi orang banyak.

Doa adalah bentuk permohonan kepada Allah SWT yang umumnya berisi harapan akan kebaikan, terutama bagi orang yang melantunkannya.

Namun, kebutuhan masing-masing individu dalam berdoa berbeda-beda, dan inilah yang membuat doa begitu personal.

Doa juga dapat dipengaruhi suasana hati, seperti saat hati sedang lapang, doa-doa akan mengalir panjang dan penuh kekhusyukan, sementara di kala hati gelisah atau tergesa, doanya cenderung ringkas, bahkan kadang malas dilantunkan.

Ada pula jenis doa sapu jagad yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat: “Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar.”

Doa itu cukup dijadikan pegangan saat sibuk atau terbatas waktu.

Perilaku dalam berdoa perlu diperhatikan. Doa adalah ibadah dan bahkan disebut sebagai inti dari ibadah. Sebaiknya doa dipanjatkan dengan hati yang yakin, memahami isinya, dan penuh khusyuk.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin doanya dikabulkan ketika susah, maka perbanyaklah doa di waktu lapang.” (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah).

Sering kali, seseorang merasa iri melihat doa-doa indah dengan makna dalam yang ingin diamalkan. Namun, keterbatasan waktu atau kesibukan kadang membuat amalan doa tersebut tak bisa konsisten dijalankan.

Kegelisahan ini bisa dikurangi dengan introspeksi, menyadari bahwa tergesa-gesa atau kurang khusyuk adalah kendala yang harus diatasi dengan konsentrasi penuh saat berdoa. Meski terlihat sederhana, fokus dan ketenangan membutuhkan latihan dan kesadaran yang kuat.

Bagi sebagian orang, mengganti-ganti doa juga hal yang lumrah. Yang penting adalah memilih doa utama yang sesuai hati dan kebutuhan.

Di antara sekian doa, ada pula doa yang jarang dilantunkan karena mengandung makna yang dalam dan membutuhkan kesiapan hati, seperti doa Rasulullah SAW berikut:

“Allahumma ahyinii miskinan, wa amitnii miskinan wab’atsnii fii zumratil masaakiin” (Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan bangkitkanlah aku bersama golongan orang-orang miskin).

Doa tersebut menjadi cerminan dari harapan untuk memperoleh perlindungan, ketenangan, dan keselamatan.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي، وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، وَاحْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.

BACA JUGA:  Ponpes Wali Barokah Turut Ikuti Pisah Sambut Komandan Kodim 0809 Kediri

Maknanya, “Ya Allah, aku mohon pengampunan kepada-Mu, dan mohon keselamatan dari segala bahaya di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku mohon pengampunan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutuplah aibku, amankanlah ketakutanku, dan jagalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri, dan dari atas, dan aku berlindung kepada-Mu agar tidak hancur dari bawahku.”

Doa seperti itu menunjukkan sikap pengayoman yang sejati, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk orang lain.

Bagi kita, menjaga kebiasaan berdoa dengan penuh kesadaran menjadi penting karena doa adalah permohonan kepada Allah yang diiringi niat tulus.

Berikut ini kumpulan Doa Pengayoman, Doa untuk Pribadi, dan Doa untuk Orang Banyak sebagai bahan hafalan kita.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي، وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، واحْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.

“Ya Allah, aku mohon pengampunan kepada-Mu dan mohon keselamatan dari segala bahaya di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku mohon pengampunan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutuplah aibku, amankanlah rasa takutku, dan jagalah aku dari depan, dari belakang, dari kanan, dari kiri, dan dari atas. Aku berlindung kepada-Mu agar tidak dihancurkan dari bawahku.”

اللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي ضَمَانِكَ وَأَمَانِكَ وَإِحْسَانِكَ بِعِزَّتِكَ وَجَلاَلِكَ يَا رَبَّ الْعَا لَمِيْنَ

“Ya Allah, jadikanlah kami dalam tanggungan-Mu, dalam keamanan-Mu, dalam kebaikan-Mu dengan kemuliaan dan keagungan-Mu. Wahai Tuhan semesta alam.”


اَللَّهُمَ اَنْجِ اَئِمَّتَنَا اَللَّهُمَ اَنْجِ جَمَاعَتَنَا اَللَّهُمَ بَارِكْ اَئِمَّتَنَا اَللَّهُمَ بَارِكْ جَمَاعَتَنَا اَللَّهُمَ انْصُرْ اَئِمَّتَنَا اَللَّهُمَ انْصُرْ جَمَاعَتَنَا اَللّهُمَّ أَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا اَللّهُمَّ أَصْلِحْ جَمَاعَتَنَا اَللّهُمَّ اشْفِ أَئِمَّتَنَا اَللّهُمَّ اشْفِ جَمَاعَتَنَا اَللَّهُمَ نَجِّنَا وَاَهْلِيْنَا وَاَئِمَّتَنَا وَجَمَاعَتَنَا مِنَ الْقَوْمِ الْظَّالِمِيْنَ وَاَعْمَالِهِمْ اَللّهُمَّ ثَبِّتْ جَمَاعَتَنَاعَلَى دِيْنِكَ وَانْصُرْنَا عَلَىمَنْ عَادَانَا وَاشْدُدْ وَطْاَتَكَ عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا اَللّهُمَّ أَعِزَّ الْجَمَاعَةَ وَأَذِلَّ الْفِرْقَةَ الْكَافِرَةَ

“Ya Allah, selamatkanlah para imam kami, selamatkanlah jamaah kami, berkahilah imam kami, berkahilah jamaah kami, tolonglah para imam kami, tolonglah jamaah kami. Ya Allah, jadikanlah imam kami baik, jadikanlah jamaah kami baik, sembuhkanlah imam kami, sembuhkanlah jamaah kami. Ya Allah, selamatkanlah kami, keluarga kami, imam-imam kami, dan jamaah kami dari kaum yang aniaya dan perbuatannya. Ya Allah, tetapkanlah jamaah kami dalam agama-Mu dan tolonglah kami mengalahkan orang-orang yang memusuhi kami. Beratkanlah hukuman-Mu pada mereka yang menganiaya kami. Ya Allah, muliakanlah jamaah dan hinakanlah perpecahan orang-orang kafir.”

BACA JUGA:  LDII Teluk Bintuni Gelar Pengajian Akhir Tahun

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ آمِناً مُطْمَئِنًا وَسَائِرَ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ

اَللّهُمَّ اجْعَلِ وِلاَيَتَنَا فِيْمَنْ يَخَافَُكَ وَيَتَّقِيْكَ ،اللّٰهُمَّ اجْعَلْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِيْنَ عَلَى الْحَقِّ ، اللّٰهُمَّ أٰمِنَّا أَوْطَانَنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَا ةَ أُمُوْرِنَا وَأَيَّدْهُمْ بِالْحَقِّ وَخُذْ بِنَوَاصِيْهِمْ إِلَى الْخَيْرِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

“Ya Allah, jadikanlah negara ini aman dan tenteram, begitu juga seluruh negara-negara Islam. Ya Allah, jadikanlah wilayah kami termasuk orang-orang yang takut dan bertakwa kepada-Mu. Ya Allah, jadikanlah ucapan kaum Muslim selalu benar, amankanlah tanah air kami, jadikanlah baik para imam kami dan para pengatur urusan kami, dan kuatkanlah mereka dalam kebenaran. Peganglah kendali mereka pada kebaikan, wahai Tuhan semesta alam.”


اَللَّهُمَ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى وَ مِنْ شَرِّ بَصَرِى وَ مِنْ شَرِّ لِسَانِى وَ مِنْ شَرِّ قَلْبِى وَ مِنْ شَرِّ مَنِيِّ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pendengaranku, penglihatanku, lisanku, hatiku, dan dari keburukan maniku (zina).”


َ اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنَ الْغَلاَءِ وَالْوَبَاءِ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أََرْحِمَ الرَّاحِمِيْنَ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan, wabah, riba, zina, guncangan, berbagai fitnah, dan cobaan yang buruk, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Penyayang.”

Kami pada artikel ini mengajak kita memahami berbagai sisi dalam berdoa—mulai dari beragam cara hingga jenis-jenis doa, serta pentingnya kekhusyukan dan ketulusan dalam melakukannya.

Lewat uraian ini, kita diajak merenungkan kembali makna dan kualitas doa dalam hidup, agar tak sekadar menjadi rutinitas, melainkan benar-benar menjadi sarana ibadah yang mendekatkan kita kepada Allah SWT.

Semoga artikel ini menjadi bahan renungan untuk memperbaiki sikap kita dalam berdoa, memahami setiap maknanya, serta memperkuat keyakinan bahwa doa adalah wujud pengayoman, baik bagi diri sendiri maupun bagi sesama. Insya Allah… Aamiin.

Untuk Anda yang memerlukan format PDF, bisa klik tombol unduh.

Baca Artikel Kami di Google News.

Silakan buka di sini.

admin

LDII PC Soreang turut memasifkan publikasi pemberitaan positif dan nyata seputar LDII sebagai ormas Islam yang hadir di tengah-tengah masyarakat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *