DPD LDII Balikpapan Ajak Muslimah Bijak Bermedia Sosial — DPD LDII Balikpapan, Kalimantan Timur, menggelar pengajian khusus keputrian dengan tema “Bijak dalam Bermedia Sosial” di Masjid Baitul A’la, Sepinggan, pada 30 Juni.
Pengajian ini dibuka dengan penyampaian dalil-dalil hadits tentang bijak dalam bermedia sosial oleh Ustazah Rastra, lalu berlanjut dengan penyampaian materi melalui Zoom oleh Diah Ajeng Purwani.
Dalam materinya, Diah menekankan pentingnya menyebarkan vibrasi positif sebagai seorang muslimah. “Komunikasi adalah seni untuk menyebarkan vibrasi positif. Ayo, lebih bijak dalam bermedia sosial,” ujarnya.
Pemateri juga menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang memuliakan wanita dengan hukum agama yang berpihak pada wanita. Islam tidak membatasi wanita dalam bermedia sosial, namun sebagai muslimah tetap harus memiliki akhlak yang baik.
Ini termasuk memperhatikan konten yang diposting, cara berpakaian yang menutup aurat, dan memposting dengan sewajarnya. “Remaja putri harus memiliki ‘happynomics,’ yaitu kebahagiaan yang menghasilkan nilai ekonomi. Artinya, kesenangan kita bisa menghasilkan nilai ekonomi,” tambah Diah.
Untuk memperkuat materi yang disampaikan, di akhir sesi Ustazah Muyasaroh menambahkan nasihat penutup tentang etika bersosial media dan memberikan hadiah kepada peserta yang bertanya.
“Kita harus bisa menyikapi mana yang positif dan mana yang negatif agar menjaga diri dari pelanggaran,” tuturnya.
Dengan penyampaian materi ini, diharapkan peserta dapat memahami etika dalam bermedia sosial dan menyebarkan vibrasi positif.
DPD LDII Balikpapan Ajak Muslimah Bijak Bermedia Sosial
Pengajian yang berlangsung di DPD LDII Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan tema “Bijak dalam Bermedia Sosial” menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial. Pengajian ini bertujuan memberikan pemahaman tentang etika menggunakan media sosial, khususnya bagi para muslimah.
Salah satu hikmah utama dari pengajian ini adalah pentingnya menyebarkan vibrasi positif melalui komunikasi di media sosial. Diah Ajeng Purwani menekankan bahwa sebagai muslimah, kita harus bisa menyebarkan vibrasi positif dan bijak dalam menggunakan media sosial.
Pemateri juga menjelaskan bahwa Islam memuliakan wanita dan tidak membatasi mereka dalam bermedia sosial, asalkan tetap menjaga akhlak dan etika. Ini termasuk memperhatikan saat memposting konten, cara berpakaian yang menutup aurat, dan memposting dengan bijak.
Islam mengajarkan pentingnya memiliki akhlak yang baik dalam semua aspek kehidupan, termasuk di dunia digital.
Konsep ‘happynomics’ juga mereka perkenalkan dalam pengajian ini, yang mengajarkan bahwa kebahagiaan kita bisa menghasilkan nilai ekonomi. Diah Ajeng Purwani menyebutkan bahwa remaja putri harus memiliki ‘happynomics,’ yaitu kebahagiaan yang menghasilkan nilai ekonomi.
Ini relevan dalam konteks penggunaan media sosial, di mana kesenangan kita bisa menghasilkan nilai ekonomi yang positif.
Nasihat penutup dari Ustazah Muyasaroh memperkuat penyampaian materi dengan menekankan pentingnya menyikapi hal positif dan negatif di media sosial. Beliau juga memberikan penghargaan kepada peserta yang aktif bertanya.
Tujuan akhir dari pengajian ini adalah agar peserta dapat memahami etika dalam bermedia sosial dan menyebarkan vibrasi positif. Dengan pemahaman yang baik tentang etika bermedia sosial, panitia berharap para muslimah dapat menjaga diri dari hal-hal negatif dan aktif menyebarkan kebaikan di dunia digital.