DPD LDII Jakarta Selatan menggelar pertemuan Pashmina (Pertemuan Single Parent Minat Nikah)—Bertempat di Gedung Serbaguna Bina Insan Mulia, Jakarta Selatan, pada Minggu (23/9), puluhan peserta yang siap menikah menghadiri acara Pashmina.
Peserta terdiri dari mereka baik yang masih dalam usia pranikah maupun para single parent yang ingin kembali membina rumah tangga. Peserta datang dari 9 DPD LDII yang berada di Jakarta dan Bandung.
“Menikah adalah salah satu sunnah Rasul. Nabi bersabda: ‘Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia mencintaiku, dan barangsiapa yang mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga,’” tutur Rizal Noviantoro, Wakil Ketua DPD LDII Jakarta Selatan, saat membuka acara dengan nasihat seputar pernikahan.
Hadir pula dalam acara ini perwakilan PNKB LDII pusat, Umar Muklison, yang menyampaikan dalil-dalil dari Alquran dan Hadis tentang pernikahan. Ia mengingatkan para peserta bahwa tujuan utama pernikahan adalah beribadah kepada Allah.
Suryana, Ketua Panitia, menjelaskan bahwa Pashmina merupakan bentuk perhatian LDII terhadap warganya, khususnya para single parent yang ingin menyempurnakan setengah agamanya melalui pernikahan.
“Pashmina menjadi wadah bagi para single parent yang ingin menikah lagi. Ini termasuk salah satu program pembinaan DPD LDII Jakarta Selatan,” jelasnya.
DPD LDII Jakarta Selatan menggelar pertemuan Pashmina (Pertemuan Single Parent Minat Nikah)
Selain acara pencarian jodoh, juga digelar sesi talk show yang menghadirkan warga LDII yang telah menikah belasan tahun. Mereka berbagi pengalaman tentang cara menjaga komitmen dan keharmonisan rumah tangga, meskipun pasangan memiliki perbedaan usia atau latar belakang yang signifikan.
“Sosok pasangan adalah pilihan, tidak perlu menjadi bahan perdebatan. Fokuslah pada komitmen. Niatkan menikah sebagai amal saleh, ladang pahala yang terus mengalir,” ungkap Zul, salah satu narasumber dalam talk show tersebut.
Sesi berbagi juga diisi oleh narasumber dari kalangan warga LDII yang menemukan jodohnya melalui ajang ta’aruf. Mereka berpesan kepada peserta agar selalu berbaik sangka kepada Allah (Husnudzon billah) dan menerima takdir dengan lapang, tetapi tetap berusaha menemukan jodoh.
“Lebih baik berdua daripada sendiri,” kata Agus Jaya, seorang narasumber.
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan para peserta dapat menemukan jodoh melalui proses ta’aruf dan istikharah, sehingga pernikahan yang terjalin menjadi berkah, sakinah, mawaddah, warahmah. Menikah juga merupakan jalan untuk menghindari kemaksiatan, sesuai dengan firman Allah dalam Alquran.
Acara ini mendapat respons positif dari berbagai pihak. Ke depannya, panitia berharap Pashmina bisa rutin diselenggarakan setiap tahun dengan jumlah peserta yang semakin bertambah. Tidak hanya dari Jakarta dan Bandung, tetapi juga dari berbagai daerah lainnya. (Laras/Rangga/LINES)