DPD LDII Kota Bandung Gelar Pengajian Pasutri Muda, “Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga Idaman (MERKURI)” —- Bertempat di di Masjid Al-Haq, Kota Bandung, Bagian Pendidikan Umum dan Pelatihan atau (PUP) DPD LDII Kota Bandung sudah menggelar pengajian khusus bagi pasangan suami istri pada Minggu (19/5).
Acara dengan peserta yang hadir memiliki rentang usia pernikahan di bawah 10 tahun ini mengangkat tema “Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga Idaman (MERKURI). Sapto Laksono selaku Ketua Pelaksana mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan mengedukasi pasangan muda.
“Kegiatan ini merupakan upaya LDII Kota Bandung, untuk mengedukasi pasangan muda agar mereka dapat membangun keluarga bahagia,” tegas Sapto.
DPD LDII Kota Bandung Gelar Pengajian Pasutri Muda, “Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga Idaman (MERKURI)”
“Dan mewujudkan keluarga yang sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits yaitu rumah tangga yang sakinnah mawaddah warrahmah, harmonis dan romantis hingga husnul khotimah,” ungkapnya.
Bahkan, Sapto menilai masa awal pernikahan di bawah rentang 10 tahun – jamak yang menganggap sebagai periode penting yang menentukan masa depan pernikahan. Periode ini bahkan sebagai masa dengan risiko perceraian tinggi. Apalagi di LDII tidak mengenal pacaran, sehingga pernikahan itu bersifat sangat sakral.
“Data-data yang menunjukan, termasuk dari sisi ilmu psikologi bahwa usia pernikahan di bawah 10 tahun itu masih dalam kondisi sensitif atau rentan dari perceraian dan pertengkaran,” lanjutnya.
Untuk mengatasi persoalan rumah tangga, ia mendorong pasangan agar selalu membangun komunikasi yang baik dan efektif, “Perlu ada satu wahana atau kondisi yang menjadi strategi agar komunikasi antara pasangan muda bisa terakomodasi lewat pengajian ini,” lanjutnya.
Kegiatan ini mengundang psikolog Indra Maulana sebagai pembicara. Pada kesempatan itu, ia menekankan pentingnya pemahaman mengenai hak dan kewajiban antara suami dan istri dalam berumah tangga.
“Untuk mewujudkan keluarga yang sakinnah mawaddah warrahmah tersebut perlu komitmen suami istri untuk menjalankan hak dan kewajiban masing-masing sesuai kemampuan,” ucapnya.
Ia juga menekankan komunikasi dalam keluarga memegang peranan yang penting dalam menjaga keharmonisan suami istri, “Banyak permasalahan dalam keluarga antara suami istri dapat kita selesaikan dengan baik manakala kita mampu membangun komunikasi yang efektif,” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu peserta Livia Nur Oktaviani mengungkapkan pengajian tersebut dapat menjadi wadah untuk saling berdiskusi mengenai bagaimana mewujudkan rumah tangga yang harmonis, “Banyak belajar dari pasangan-pasangan yang lebih lama usia pernikahannya. Bagaimana mereka bisa mengelola rasa mengelola emosi dalam berumah tangga,” ucapnya.