DPP LDII Wujudkan Zero Waste di Lingkungan Pesantren – Departemen Litbang, Iptek, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup (LISDAL) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar sosialisasi dan pendampingan menuju Sekolah Adiwiyata di Yayasan Baitul Kabir Al-Haq pada Sabtu (26/10). Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pendidik dari Yayasan, termasuk guru dari Pondok Daarul Ilmi, serta SMP dan SMA Generus Mandiri.
Pada kesempatan itu, Ketua DPP LDII Bidang LISDAL, Prof. Sudarsono, menegaskan pentingnya komitmen lingkungan dalam upaya menciptakan sekolah yang bebas limbah.
“Demi mewujudkan zero waste (limbah yang tidak mencemari lingkungan) di pondok pesantren, perlu ditunjukkan niat untuk menjaga lingkungan sebagai bentuk kepedulian kita. Harapannya, pada tahun 2025 SMP dan SMA Generus Mandiri dapat mencapai predikat Sekolah Adiwiyata,” tuturnya.
Sudarsono juga menyoroti enam aspek perilaku ramah lingkungan, memaparkan materi sosialisasi yang meliputi pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), konservasi energi dan air, hingga inovasi di bidang lingkungan. Ia memperkenalkan aplikasi SIDIA yang akan mendukung proses penilaian dan mempermudah sekolah dalam mengikuti program Adiwiyata.
“Dengan aplikasi SIDIA, peserta dapat memantau dan menilai kemajuan sekolah dalam meraih predikat Sekolah Adiwiyata secara efisien,” jelas Sudarsono.
Ia menambahkan bahwa penerapan aplikasi ini sangat penting untuk memperkuat perilaku ramah lingkungan di kalangan siswa dan tenaga pengajar. Selain bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di sekolah, program Adiwiyata ini juga diharapkan dapat mendukung kualitas lingkungan sekitar sekolah.
“Program ini terdiri dari beberapa jenjang penghargaan mulai dari tingkat kabupaten hingga nasional, dengan indikator penilaian yang meliputi integrasi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan dokumen kurikulum sekolah,” tambah Sudarsono.
DPP LDII Wujudkan Zero Waste di Lingkungan Pesantren
Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya, Edi Kurniadi, turut menjelaskan berbagai tahapan yang perlu dilalui untuk mencapai status Sekolah Adiwiyata, dari informasi terkait Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) hingga panduan penyusunan dokumen penilaian Adiwiyata.
“Kami memberikan panduan lengkap tentang tahapan menuju Sekolah Adiwiyata, mulai dari penerapan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah hingga penyusunan dokumen penilaian. Langkah-langkah ini penting bagi sekolah yang ingin meraih penghargaan lingkungan hidup,” ujar Edi.
Ketua Yayasan Baitul Kabir Al-Haq, H. Duryadi Abdussalam, menyambut baik program ini karena dianggap bermanfaat dalam upaya pelestarian lingkungan. “Program ini memberi peluang bagi seluruh warga Yayasan Baitul Kabir Al-Haq dan masyarakat sekitar untuk bersinergi menciptakan lingkungan yang lestari,” ucap H. Duryadi.
Ia berharap sosialisasi ini dapat mendorong sekolah-sekolah di wilayah Bogor untuk lebih aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan serta memenuhi standar Sekolah Adiwiyata yang mandiri dan berkelanjutan. (LINES)
Discover more from LDII PC Soreang
Subscribe to get the latest posts sent to your email.