DPW LDII Banten Gaungkan Green Dakwah untuk Dakwah yang Sejuk dan Santun

https://ldiibanten.org/ldii-banten-jadi-tuan-rumah-silaturrahim-pimpinan-pondok-pesantren/

https://ldiibanten.org/ldii-banten-jadi-tuan-rumah-silaturrahim-pimpinan-pondok-pesantren/

DPW LDII Banten Gaungkan Green Dakwah untuk Dakwah yang Sejuk dan Santun—Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Banten menyambut kunjungan para ulama dan pinisepuh dari 21 pondok pesantren (ponpes) se-Jabodetabektenkraci di Gedung DPW LDII Banten, Kramatwatu, Kabupaten Serang. Pondok Minhaajurrosyidiin dan Pondok Sumber Barokah dikenal sebagai dua pondok besar di antara yang hadir dalam kunjungan tersebut.

Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin DKI Jakarta selama di Banten. Sejumlah tempat yang disambangi meliputi Pondok Pesantren El Musawa (BUBS), SMP dan SMA Baitul Ulum Almusawwa, serta Gedung DPW LDII Banten sebagai lokasi terakhir.

KH. Sampurno, salah satu pinisepuh Ponpes Minhaajurrosyidiin DKI Jakarta, menjelaskan bahwa kunjungan kerja ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi, khususnya dengan LDII di wilayah Banten.

“Di Jakarta, LDII dan Ponpes Minhaajurrosyidiin sering mengadakan kegiatan bersama di tingkat kota dan kabupaten, serta selalu saling mengundang dalam berbagai acara,” ujar KH. Sampurno.

Ia juga mengungkapkan bahwa kunjungan ini menjadi langkah untuk membangun sebuah program yang tidak hanya bermanfaat bagi Ponpes Minhaajurrosyidiin, tetapi juga bagi seluruh umat Islam dan organisasi Islam lain, termasuk LDII.

“LDII adalah lembaga dakwah yang memiliki strategi dan tujuan yang sama, yaitu untuk mensyiarkan agama Islam di Indonesia, menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Meski kita menempuh jalan berbeda, bersatu dalam tujuan yang sama akan membawa kejayaan bagi umat Islam di Indonesia,” tegasnya.

KH. Sampurno turut menyampaikan pentingnya pondok pesantren sebagai media syiar Islam. “Masyarakat Jakarta memiliki karakteristik yang berbeda dari masyarakat Banten. Tantangan utama di Jakarta adalah keanekaragaman masyarakatnya, sehingga cara menghadapi mereka juga memerlukan pendekatan khusus,” jelasnya.

BACA JUGA:  DPD LDII Wonosobo Ikuti Sekolah Virtual Kebangsaan untuk Perkuat Wawasan Nasionalisme

Dalam menghadapi perbedaan ini, alim ulama dan para pinisepuh berupaya menyampaikan dakwah yang dapat diterima masyarakat, sekaligus menjaga kerukunan antarumat beragama.

Ketua DPW LDII Banten, Dimo Tono Sumito, bersama Ketua Biro Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) sekaligus Ketua Ponpes Baitul Ulum Almusawwa, Ustadz Choirul Hadi, menjelaskan bahwa LDII menerapkan green dakwah sebagai pendekatan yang dapat diterima masyarakat.

“Dakwah yang sejuk, santun, dan tidak menjatuhkan kelompok lain, sehingga bisa diterima masyarakat,” kata Dimo.

Untuk melaksanakan pendekatan ini, Dimo menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan MUI Provinsi Banten, FKUB Banten, pemerintah, serta ormas Islam lainnya dalam mengadakan Diklat Dakwah dan Fiqih.

“Setiap tahun, pengurus LDII Banten turut berkontribusi dalam berbagai kegiatan pemerintah dan sering menjadi juri dalam MTQ tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Hal ini menunjukkan bahwa LDII selalu terbuka dan tidak bersifat eksklusif dalam berbagai kegiatan,” terang Dimo.

DPW LDII Banten Gaungkan Green Dakwah untuk Dakwah yang Sejuk dan Santun

Kunjungan para ulama dan pinisepuh dari ponpes se-Jabodetabektenkraci menjadi kehormatan tersendiri bagi DPW LDII Banten. Dimo juga berencana untuk melakukan kunjungan balasan sebagai bentuk silaturahmi ke pondok-pondok pesantren di wilayah Jabodetabektenkraci.


Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading