DPW LDII Jawa Barat Susun Program Kerja 2024 dalam Rakorwil di Jatinangor — DPW LDII Provinsi Jawa Barat mengadakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) untuk menyusun program kerja 2024. Mereka menggelar acara ini pada Kamis (23/5) di Gedung Graha Aulia Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, dan Ketua Umum DPP, KH Chriswanto Santoso, membuka acara secara daring.
KH Chriswanto Santoso berpesan agar pengurus organisasi menggunakan kegiatan tersebut sebagai wadah untuk berkomunikasi dan bertukar gagasan dalam menyusun program kerja strategis.
“Saya berharap semuanya bisa berdiskusi dengan baik. Ketika pengurus tidak saling sinkron, hal itu bisa mengarah pada ketidakrukunan. Jika sudah sinkron dan terintegrasi, maka akan saling memberi manfaat,” ujarnya.
KH Chriswanto meminta LDII Jawa Barat untuk merumuskan program kerja konkret yang mereka dapat melaksanakannya dengan baik, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
“Kita perlu menyusun program kerja yang membumi, yang bisa kita jalankan, dan manfaatnya masyarakat luas dapat merasakan,” tambahnya.
Menurut KH Chriswanto, LDII Jawa Barat harus mengacu pada ‘Delapan Bidang Pengabdian LDII’ sebagai program prioritas dalam menyusun program kerja. Dia menekankan bahwa LDII harus menyesuaikan penerapan program tersebut dengan kemampuan dan kondisi daerah setempat.
“Setiap daerah memiliki kapasitas, kemampuan, dan kondisi berbeda, maka penyusunan program harus mengikuti tren di setiap daerah,” jelasnya.
DPW LDII Jawa Barat Susun Program Kerja 2024 dalam Rakorwil di Jatinangor
KH Chriswanto menambahkan bahwa LDII Jawa Barat harus mengkomunikasikan program prioritas mereka sebagai karya dan kontribusi LDII kepada masyarakat dengan baik.
“Lakukan karya sekecil apapun yang memberikan kontribusi kepada masyarakat dan komunikasikan dengan baik, maka pelaksanaan program kerja akan menjadi sangat optimal,” tegasnya.
Untuk mengkomunikasikan karya dan kontribusi LDII, KH Chriswanto mendorong pengurus LDII untuk menjalin silaturahmi dan mensinergikan program kerja dengan pemerintah daerah setempat.
“Pengurus LDII harus sesuaikan program dengan muatan lokal atau program pemerintah daerah, sehingga pelaksanaan program kerja bisa bersinergi dengan pemerintah daerah,” katanya.
Menghadapi penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 pada 27 November 2024 mendatang, KH Chriswanto menegaskan bahwa LDII akan berpegang teguh pada sikap netral aktif dan mendorong warganya untuk menyalurkan hak aspirasinya dengan bijak.
“Pilkada akan dilaksanakan pada 27 November mendatang, jadi kita harus menyatukan diri untuk bersikap netral dan aktif serta mendukung kelancaran penyelenggaraan Pilkada agar tetap kondusif,” tutupnya.
