DPW LDII Provinsi Lampung Gelar Seminar Kesehatan Reproduksi Pranikah dalam Rangka HKN 2024
DPW LDII Provinsi Lampung Gelar Seminar Kesehatan Reproduksi Pranikah dalam Rangka HKN 2024—Kesehatan reproduksi adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan yang sering kali terabaikan.
Melalui seminar kesehatan reproduksi, generasi muda dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai cara menjaga kesehatan reproduksi mereka.
Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko penyakit menular seksual, pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi, dan persiapan kesehatan sebelum menikah.
Seminar ini juga bertujuan mendorong individu memahami pentingnya kesiapan fisik, mental, dan emosional dalam membangun kehidupan pernikahan yang berkualitas.
Selain itu, edukasi mengenai usia pernikahan ideal sesuai hukum dan kesehatan menjadi fokus utama untuk mencegah risiko pernikahan dini dan kehamilan usia muda.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda lebih memahami hak reproduksi mereka, termasuk akses terhadap informasi, layanan kesehatan, dan keputusan yang bijak terkait reproduksi.
Seminar kesehatan reproduksi tidak hanya berdampak positif pada individu, tetapi juga membantu menciptakan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera di masa depan.
Atas dasar hal tersebut serta dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional Tahun 2024, DPW LDII Provinsi Lampung mengadakan bakti sosial bertajuk “Seminar Kesehatan Reproduksi Pranikah” bagi generasi muda LDII usia SMA hingga yang belum menikah.
DPW LDII Provinsi Lampung Gelar Seminar Kesehatan Reproduksi Pranikah dalam Rangka HKN 2024
Kegiatan yang menghadirkan narasumber kompeten, dr. Bambang E. Subekti, tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Huda, Natar, Lampung Selatan, pada Sabtu (09/11) dan dihadiri lebih dari 300 peserta.
Dalam sambutannya, Ketua DPW LDII Provinsi Lampung, dr. Aditya, menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial kesehatan merupakan kegiatan serentak secara nasional yang diselenggarakan LDII pada bulan November, mulai dari DPP, DPW, DPD, hingga PC dan PAC.
“Kegiatan baksos ini dapat juga dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah, badan usaha, universitas, pondok pesantren, sekolah, dan sebagainya,” ujar Aditya.
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan bakti sosial merupakan bagian dari pengabdian LDII kepada masyarakat, sesuai dengan program kerja dakwah bil hal yang diusung oleh LDII.
“Islam adalah rahmatan lil alamin, dan kami ingin bahwa bakti sosial kesehatan yang kami laksanakan ini menjadi wujud nyata dari hal itu,” kata Aditya.
Pada kesempatan tersebut, Aditya juga mengajak peserta seminar untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi guna meningkatkan kualitas hidup, mencegah penyakit menular seksual, dan mencegah ketidaksuburan.
Sementara itu, dr. Bambang E. Subekti selaku narasumber menyampaikan pentingnya menyiapkan kesehatan fisik dan mental sebelum menikah.
“Persiapan menikah meliputi persiapan fisik dengan cara memeriksa status kesehatan pasangan, persiapan gizi dengan mengonsumsi tablet tambah darah dan asam folat, imunisasi TT, dan tidak kalah penting, menjaga kebersihan organ reproduksi calon pengantin,” terangnya.
Ketua Forsgi Lampung itu juga memaparkan pentingnya menikah pada usia yang ideal.
“Meski dalam Islam tidak ditetapkan batas usia pernikahan, Islam mengatur baligh (kedewasaan). Jika berpedoman pada Undang-Undang, pernikahan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun,” paparnya.