Etika Media Sosial dalam Perspektif Islam: Pembelajaran dari LDII

Etika Media Sosial dalam Perspektif Islam: Pembelajaran dari LDII

Etika Media Sosial dalam Perspektif Islam: Pembelajaran dari LDII

Etika Media Sosial dalam Perspektif Islam: Pembelajaran dari LDII—Pada artikel kali ini, kami coba angkat kembali sebuah berita mengenai prestasi warga LDII di bidang karya ilmiah.

Intan Nurhayati, seorang ustazah muda dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Muntok, berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI tingkat Kabupaten Bangka Barat tahun 2020. Dalam kategori lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an Putri, ia mewakili Kecamatan Muntok.

Sebagai alumnus Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin di Pondok Gede, Intan menulis karya ilmiah berjudul “Etika Bermedia Sosial dalam Pandangan Islam,” yang mengantarkannya pada kemenangan.

“Dalam karya tulis ilmiah ini, saya membahas perkembangan media sosial dan berbagai dampaknya. Saya juga menyoroti panduan dari Al-Qur’an mengenai cara berinteraksi di media sosial agar dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan harmonis, bahkan bisa mendatangkan pahala bagi pengguna,” ungkapnya usai acara penutupan MTQ ke-XI Kabupaten Bangka Barat yang berlangsung di Masjid Agung Pemkab Bangka Barat pada Kamis, 19 Maret 2020.

Ia menambahkan bahwa karya ilmiahnya juga bertujuan mengajak umat Islam untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial di era digital ini.

“Seperti dalam interaksi di dunia nyata, etika dalam bergaul tetap penting meskipun kita tidak bertatap muka secara langsung. Menjaga perilaku baik di media sosial merupakan bagian dari adab seorang muslim,” tambahnya.

Dalam karya tersebut, Intan juga merujuk pada isi Surah Al-Zalzalah ayat 7-8 yang berbunyi: “Barang siapa yang berbuat kebaikan walau seberat semut hitam, maka ia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang berbuat keburukan walau seberat semut hitam, maka ia akan melihat balasannya.” Intan menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan membalas setiap perbuatan manusia, baik atau buruk.

“Jika setiap muslim memahami ajaran Al-Qur’an yang kaya dengan ajakan untuk berbuat baik, insyaAllah kita akan memiliki pemahaman yang kuat mengenai sikap yang sebaiknya kita tunjukkan, termasuk di media sosial,” pungkasnya.

FacebookWhatsAppWordPressBloggerShare

Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookWhatsAppWordPressBloggerShare
FacebookWhatsAppWordPressBloggerShare

Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading