Ferara Anja A’idullah, Duta Pemuda Kota Pasuruan yang Inspiratif dalam Edukasi Perlindungan Anak
Ferara Anja A’idullah, Duta Pemuda Kota Pasuruan yang Inspiratif dalam Edukasi Perlindungan Anak—Di tengah semangat peringatan Sumpah Pemuda, Ferara Anja A’idullah, seorang warga LDII Kota Pasuruan, mencatat prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan sebagai Duta Pemuda Kota Pasuruan.
Berangkat dari dedikasinya di bidang pendidikan, khususnya dalam edukasi perlindungan anak, Anja tidak hanya menginspirasi generasi muda tetapi juga mengambil peran penting dalam mendukung pemerintah mengedukasi masyarakat untuk mencegah kenakalan remaja.
Warga LDII Kota Pasuruan, Ferara Anja A’idullah, memperoleh penghargaan sebagai Duta Pemuda Kota Pasuruan. Penghargaan tersebut diberikan saat upacara Sumpah Pemuda di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pasuruan pada Senin (28/10).
“Penghargaan tersebut merupakan bagian dari program tahunan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Pasuruan. Bidang penghargaan tersebut meliputi pendidikan, seni budaya, teknologi informasi (IT), pariwisata, dan lingkungan,” ujar mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Merdeka Pasuruan tersebut.
Anja mengungkapkan, awalnya ia mengikuti seleksi di bidang pendidikan dengan pembahasan mengenai edukasi perlindungan anak.
“Saya buatkan dalam bentuk makalah sebagai syarat mengikuti seleksi duta pemuda,” katanya.
Usai ditetapkan sebagai duta pemuda, ia menjelaskan bahwa tugasnya adalah membantu Pemerintah Kota Pasuruan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya melindungi anak agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
“Seperti pergaulan bebas dan saya kaitkan dengan hukum yang berlaku,” jelasnya.
Ferara Anja A’idullah, Duta Pemuda Kota Pasuruan yang Inspiratif dalam Edukasi Perlindungan Anak
Terkait motivasinya mengikuti seleksi menjadi duta Pasuruan, Anja mengatakan, terinspirasi dari sang ibu.
“Ibu saya mengajarkan, bermanfaat bagi orang lain adalah kunci kehidupan yang bermakna,” pungkasnya.
Selanjutnya, ia mengungkapkan, penetapan sebagai duta pemuda bukanlah akhir.
“Keilmuan akan terus saya tingkatkan agar berkontribusi lebih pada masyarakat,” ujar Anja.
Menutup wawancara, Anja memotivasi generasi muda, khususnya warga LDII agar menjadi generasi profesional religius.
“Jika ilmu dan bakat tidak digunakan untuk pengabdian kepada masyarakat, semuanya akan sia-sia. Manfaatkan peluang untuk kebaikan bersama,” pesan Anja.
Dengan semangat belajar yang tak pernah padam, Anja terinspirasi oleh pesan ibunya tentang makna hidup yang bermanfaat bagi orang lain.
Ia pun memotivasi generasi muda, khususnya warga LDII, untuk menjadi individu profesional religius yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui ilmu dan bakat yang dimiliki.