DPD LDII Manokwari

FGD BKPRMI Manokwari: Ketua LDII Tekankan Pentingnya Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru untuk Pemuda Mandiri

Manokwari – Dalam rangka refleksi akhir tahun, Dewan Pengurus Daerah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Manokwari menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Mewujudkan Pemuda yang Kuat Secara Ekonomi dan Berintelektual”.

Acara ini berlangsung pada Sabtu (28/12/2024) di Aula Al-Fatih, Gedung Kantor MUI Papua Barat, Jalan Drs. Esau Sesa, Manokwari.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai organisasi kemasyarakatan Islam, organisasi kepemudaan, dan takmir masjid se-Kota Manokwari, termasuk pengurus DPD LDII Manokwari serta Takmir Masjid Al-Mubarok yang mengirimkan tiga perwakilan sesuai undangan.

Ketua BKPRMI Manokwari, Masrawi Ariyanto, S.Pd., bersama Mus Mualim, SE., ME., dosen Universitas Papua (Unipa) Manokwari, menyampaikan arahan kepada peserta. Mereka menekankan pentingnya pemuda masjid untuk memperkuat kemandirian, menghadapi tantangan zaman, dan memiliki daya saing unggul.

H. Soleman Paputungan, S.Pd., Ketua DPD LDII Manokwari, turut memperkuat diskusi dengan menekankan relevansi ekonomi biru dan ekonomi hijau sebagai kunci menghadapi tantangan global.

Sebagai seorang pendidik di SMP N 2 Manokwari, ia menjelaskan bahwa kurikulum pendidikan sudah dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan yang mendukung kemandirian, termasuk penguasaan ekonomi biru1.

“Ekonomi biru merujuk pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi, memperbaiki kesejahteraan masyarakat, serta menjaga kesehatan ekosistem laut. Di sisi lain, ekonomi hijau tidak hanya berfokus pada kesejahteraan rakyat, tetapi juga memastikan keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa kedua konsep ini saling melengkapi dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. “Ekonomi hijau menciptakan pertumbuhan yang ramah lingkungan secara umum, sementara ekonomi biru mengelola sumber daya laut dengan bijaksana,” tambah Soleman.

H. Khumaidi, Ketua Takmir Masjid Al-Mubarok LDII Manokwari, menutup diskusi dengan menyoroti pentingnya kemandirian generasi muda. Ia menegaskan bahwa LDII terus menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah, kecakapan ilmu agama (alim fakih), dan kemandirian kepada generasi mudanya.

BACA JUGA:  Bangun 29 Karakter Luhur Keluarga, PC LDII Mentawa Baru Ketapang Gelar Workshop Bimbingan Konseling

Kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi pemuda masjid untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.

  1. Ekonomi biru adalah konsep inovatif yang bertujuan memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Gagasan ini pertama kali diperkenalkan oleh Gunter Pauli, seorang pengusaha dan pendukung keberlanjutan asal Belgia.
    Konsep ekonomi biru tidak hanya berfokus pada eksploitasi sumber daya laut tetapi juga menitikberatkan pada keberlanjutan lingkungan. Pendekatan ini mencakup pengelolaan ekosistem laut yang bertanggung jawab, seperti pengembangan perikanan berkelanjutan, pariwisata bahari, energi terbarukan dari laut, serta perlindungan keanekaragaman hayati laut.
    Gunter Pauli, melalui bukunya The Blue Economy, menjelaskan bahwa ekonomi biru mampu menciptakan peluang ekonomi baru sekaligus menjaga kesehatan ekosistem laut. Dengan pendekatan ini, masyarakat pesisir dapat memperoleh manfaat ekonomi tanpa merusak lingkungan, sehingga tercapai keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam.
    Sebagai salah satu elemen dari pembangunan berkelanjutan, ekonomi biru diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, kemiskinan di wilayah pesisir, dan degradasi lingkungan laut. Implementasi ekonomi biru juga membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program-programnya.
    Dengan semakin meningkatnya perhatian terhadap keberlanjutan, ekonomi biru menjadi salah satu strategi utama yang relevan untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan inklusif, terutama bagi negara-negara dengan potensi maritim yang besar seperti Indonesia. ↩︎

admin

LDII PC Soreang turut memasifkan publikasi pemberitaan positif dan nyata seputar LDII sebagai ormas Islam yang hadir di tengah-tengah masyarakat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *