FORSGI Kalsel Ikuti Pelatihan Lisensi D, Siap Cetak Generasi Sepakbola Berprestasi

FORSGI Kalsel Ikuti Pelatihan Lisensi D, Siap Cetak Generasi Sepakbola Berprestasi

FORSGI Kalsel Ikuti Pelatihan Lisensi D, Siap Cetak Generasi Sepakbola Berprestasi

FORSGI Kalsel Ikuti Pelatihan Lisensi D, Siap Cetak Generasi Sepakbola Berprestasi—Pelatih sepakbola Lisensi D adalah tingkat awal dalam sertifikasi kepelatihan yang dikeluarkan oleh federasi sepakbola, seperti PSSI di Indonesia atau badan sepakbola lain yang diakui oleh FIFA.

Sertifikasi ini bertujuan memberikan pengetahuan dasar serta keterampilan teknis yang diperlukan untuk melatih pemain, terutama di tingkat akar rumput, seperti anak-anak atau pemain amatir.

Melalui lisensi ini, pelatih dilatih untuk membangun fondasi teknis dan taktis bagi pemain muda, membantu mereka mengembangkan keterampilan dasar, serta memahami pentingnya pendekatan psikologis dalam membimbing pemain usia dini.

Pelatih Lisensi D dilatih untuk menguasai metode latihan yang kreatif guna membuat sesi pelatihan lebih menarik dan menyenangkan, serta mengembangkan teknik pengelolaan tim yang baik.

Mereka juga diberikan pelatihan dalam analisis dasar pertandingan untuk evaluasi pemain dan manajemen cedera ringan selama pelatihan atau pertandingan. Proses untuk mendapatkan Lisensi D biasanya berlangsung antara 4 hingga 7 hari, dengan campuran antara teori di kelas dan praktik di lapangan.

Peserta dinilai berdasarkan pemahaman materi, kemampuan mengajar, dan kepemimpinan mereka dalam sesi pelatihan. Sertifikat yang diterbitkan diakui oleh federasi sepakbola nasional dan berada di bawah naungan FIFA atau AFC.

Setelah memperoleh Lisensi D, pelatih dapat melatih di sekolah sepakbola (SSB) atau akademi lokal, serta membimbing klub amatir di tingkat daerah. Sertifikasi ini juga merupakan langkah pertama menuju lisensi yang lebih tinggi, seperti Lisensi C, B, atau A, yang memungkinkan pelatih untuk berkarir di tingkat profesional.

Di Indonesia, Lisensi D menjadi standar minimal bagi pelatih SSB yang terdaftar di PSSI dan memegang peranan penting dalam pembinaan generasi muda. Pelatih dengan Lisensi D fokus pada pengajaran dasar dan pengembangan pemain usia dini, sementara strategi tingkat lanjut dan manajemen klub profesional lebih menjadi cakupan Lisensi B atau A.

BACA JUGA:  LDII Tabalong Tingkatkan Literasi Anak Melalui Kunjungan ke Perpustakaan

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan kompetensi pelatih sepakbola di tingkat daerah, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Selatan mengadakan pelatihan Lisensi D yang diikuti oleh 30 peserta, termasuk 24 peserta dari Forum Sepakbola Generasi Indonesia (FORSGI) yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan.

Kegiatan ini berlangsung selama tujuh hari, mulai 8 hingga 14 November 2024, di Hotel Victoria, Banjarmasin. Acara tersebut dihadiri oleh Plt Kadispora Provinsi Kalsel, Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Kalsel, Budiono, Sekretaris Asosiasi Provinsi PSSI Kalsel, Baktiansyah, Kasi Pengembangan Olahraga Rekreasi dan Layanan Khusus Dispora Kalsel, Rijal Hamid, serta Instruktur berlisensi A PSSI, Dzulfikri El Hassan.

Dalam sambutannya, Budiono menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pelatih dalam membina generasi muda agar dapat menghasilkan pemain sepakbola yang profesional dan berprestasi.

Baktiansyah, selaku Sekretaris Asprov PSSI Kalsel, memberikan apresiasi terhadap antusiasme peserta dan berharap setelah mengikuti kursus Lisensi D, mereka dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, seperti Lisensi C, untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan mencetak generasi pesepakbola yang unggul.

Pelatihan ini merupakan langkah awal yang penting dalam mencetak pelatih sepakbola yang kompeten, yang pada gilirannya akan menghasilkan pemain berbakat di masa depan. Dzulfikri El Hassan, sebagai instruktur, menjelaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah mencetak pelatih yang memiliki keterampilan dasar dalam melatih.

Ia menekankan bahwa Lisensi D adalah tahapan pertama dalam kepelatihan sepakbola, dan peserta diharapkan dapat menguasai dasar-dasar pelatihan yang benar.

Salah satu peserta, Lukman Iriyanto, yang juga menjabat sebagai Ketua FORSGI Kabupaten Hulu Sungai Utara, mengungkapkan kebanggaannya mengikuti pelatihan ini. Ia merasa sangat senang dapat mempelajari dasar-dasar sepakbola yang benar dan bagaimana menyampaikannya dengan baik kepada anak didik mereka di daerah masing-masing.

BACA JUGA:  LDII Banjarbaru Tingkatkan Silaturahim dan Kolaborasi dengan Kemenag

“Kami belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang kepelatihan sepakbola yang benar. Dengan mengikuti kegiatan ini, kami merasa bangga dan senang bisa menerapkan ilmu yang telah dipelajari,” ujarnya.

FORSGI Provinsi Kalimantan Selatan juga menunjukkan komitmennya untuk bekerja sama dengan LDII dalam mewujudkan generasi sepakbola yang berprestasi dan profesional, di bawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan.

Ini menunjukkan pentingnya sinergi antara organisasi olahraga dan lembaga terkait dalam mendukung pengembangan sepakbola di tingkat daerah.


Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading