Generasi Muda LDII Soreang Gelar Pengajian Akhir Tahun: Refleksi dan Kebersamaan
Generasi muda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Soreang menyelenggarakan Pengajian Akhir Tahun di Masjid Manbaul Huda, Katapang.
Kegiatan ini bertujuan memberikan alternatif positif dalam menyambut malam pergantian tahun dan diikuti oleh remaja LDII dari wilayah Soreang, termasuk peserta dari PC LDII Katapang, Soreang, Cangkuang, PAC Gandasari, dan Banyusari.
Acara bertajuk “Pesona Sahabat” ini merupakan akronim dari “Pengajian Soreang Nuansa Semangat Akhir Tahun Bersama Amalkan To’at.”
Pengajian ini menjadi wadah bagi peserta untuk merefleksikan diri sekaligus mempererat kebersamaan. Dalam acara tersebut, sesi tausiyah disampaikan dengan penekanan pada pentingnya menjaga moral, etika, dan kebersamaan di era modern, serta penerapan 29 Karakter Luhur.
Dengan penekanan pada pentingnya menjaga moral, etika, dan kebersamaan di era modern. Selain itu, berbagai kegiatan kreatif juga digelar untuk melatih kemandirian generasi muda.
Dewan Penasihat Janta Lukman turut hadir untuk mengukur sejauh mana pemahaman para generus LDII mengenai struktur organisasi LDII, mulai dari tingkat DPP hingga PAC.
Sementara itu, Usman Ali, Wanhat DPD LDII Kabupaten Bandung, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya generasi muda mengenal pengurus mereka sebagai teladan.
“Generasi muda harus tahu siapa pengurus mereka agar tetap memiliki arah yang jelas dan tidak salah tafsir,” tegas Usman.
Ia juga menekankan bahwa acara ini bukan dimaksudkan untuk merayakan tahun baru secara konvensional, seperti melalui pesta kembang api, melainkan sebagai bentuk edukasi yang menanamkan 29 Karakter Luhur. Tujuannya adalah untuk mendorong generasi muda LDII menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat.
Acara ini semakin semarak dengan perlombaan memasak yang diikuti oleh para peserta. Perlombaan ini bertujuan melatih kemandirian dan mempererat rasa kebersamaan.
Mufti Hasan, pembina generus LDII Kabupaten Bandung, mengungkapkan bahwa suasana acara berlangsung meriah hingga melewati pukul 11 malam.
“Lomba memasak ini bukan hanya hiburan, tetapi juga kesempatan untuk mengasah kemandirian dan mempererat rasa kebersamaan,” jelasnya.
Kegiatan ini ditutup keesokan harinya, Rabu (1/1), dengan harapan bahwa pengajian ini dapat menyatukan harapan untuk tahun yang lebih baik, baik secara pribadi, keluarga, maupun masyarakat.
Dengan semangat yang tinggi, acara ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengisi waktu dengan kegiatan positif dan bermanfaat, serta menjaga nilai-nilai kebersamaan sepanjang tahun yang baru.
