Idul Adha 2024, DPP LDII Menyiapkan Lebih dari 3.700 Lokasi Salat di Seluruh Indonesia — Kurban merupakan manifestasi ketakwaan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT, yang kemudian juga diwajibkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Landasan utama dalam berkurban adalah ketakwaan dan keikhlasan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso, dalam siaran persnya pada Sabtu (15/6/2024).
Ia mengajak umat Islam untuk menata niat dalam berkurban, menegaskan bahwa ketakwaan kepada Allah dan keikhlasan harus menjadi dasar utama yang mendorong kesalehan sosial dan individu.
“Kurban dapat dilaksanakan oleh siapa saja, tidak hanya orang kaya. Mereka yang kurang mampu pun bisa berkurban. Kuncinya adalah ketakwaan kepada Allah. Dari rasa takwa tersebut, seseorang dapat menggerakkan dirinya untuk beribadah, termasuk berkurban,” ujar KH Chriswanto.
Ia juga merujuk pada beberapa praktik kurban pada masa Rasulullah SAW, seperti satu orang dengan satu hewan kurban. “Jika tidak mampu, satu hewan kurban bisa untuk tujuh orang, atau satu hewan kurban untuk satu keluarga. Rasulullah bahkan berkurban dengan dua ekor kambing: satu untuk keluarganya dan satu lagi untuk umat Islam yang tidak sempat berkurban,” paparnya.
Kemudahan-kemudahan ini mendorong DPP LDII untuk mengajak warganya mempraktikkan kurban sesuai kemampuan masing-masing. “Ketakwaan menjadi pendorong warga kami, sehingga di berbagai strata sosial, warga LDII siap berkurban. Di majelis-majelis taklim tingkat kelurahan atau Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII, mereka yang tidak mampu menabung kemudian patungan untuk membeli hewan kurban,” imbuh KH Chriswanto.
Di majelis-majelis taklim tersebut, diajarkan ayat dan hadits mengenai keutamaan kurban, termasuk pahala dan manfaatnya. “Amalan yang mengalahkan jihad dan paling dicintai Allah pada 10 Zulhijah atau Idul Adha adalah menyembelih kurban karena takwa,” tambahnya.
Idul Adha 2024, DPP LDII Menyiapkan Lebih dari 3.700 Lokasi Salat di Seluruh Indonesia
Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya, menambahkan bahwa ketakwaan menjadi dasar kesalehan individu untuk melaksanakan kurban. “Dari ketakwaan itulah warga kami menabung. Meskipun kekurangan, mereka tidak berharap daging untuk keperluan pribadi, namun berbagi dengan tetangga atau siapa pun,” jelas Dody.
Berbagi kebahagiaan pada Idul Adha harapannya, bisa semua orang rasakan. “Ibadah kurban tidak hanya untuk yang kaya saja. Mereka yang kurang mampu atas dasar takwa, bisa juga berkurban. Semua ini untuk ibadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia,” tuturnya.
Kesalehan sosial ini membangun rasa kebersamaan, menghilangkan perbedaan ormas, suku, dan budaya. “Ukhuwah basariyah menjadi semakin kuat, dan ini menjadi modal sosial umat Islam dalam membangun bangsa dan negara,” imbuh Dody.
Dody juga berpendapat bahwa kurban yang akan berlangsung pada saat 10 Zulhijah nanti, mendorong perputaran ekonomi. “Peternak dan petani memproduksi komoditas sejak bibit. Ketika mereka menjualnya, pendapatan mereka terakumulasi. Mereka bisa menabung, membeli anakan, dan memeliharanya. Sisa uang mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan membiayai sekolah anak-anak mereka. Makin banyak yang berkurban, makin meningkat kesejahteraan peternak dan keluarganya,” pungkas Dody.
Pada Idul Adha 2024, DPP LDII menyiapkan lebih dari 3.700 lokasi salat di seluruh Indonesia. Berdasarkan data tahun 2023, sebanyak 47.341 hewan kurban terdiri dari 25.154 ekor sapi, 18 ekor kerbau, dan 22.169 ekor kambing. “Kurban warga LDII yang sudah berlangsung pada tahun 2023 memutar ekonomi menurut perkiraan sebesar Rp652 miliar. Insya Allah, jumlah hewan kurban tahun 2024 akan meningkat,” ujar Dody.
Dengan semangat ketakwaan dan keikhlasan, umat Islam di seluruh Indonesia dapat melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Praktik kurban yang inklusif dan penuh kesalehan ini tidak hanya mempererat ukhuwah basariyah tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian peternak dan masyarakat luas. Semoga semangat berbagi dan berkurban terus menguat, membawa berkah dan kebaikan bagi kita semua.