Inilah 10 Hal Inspiratif dari Prestasi Esensi Milenia: Berawal dari Kegemaran Menulis Hingga Menerbitkan Buku—Bermula dari keinginan kuat untuk menerbitkan buku, Esensi Milenia, seorang penulis muda dari LDII, mulai mengikuti berbagai lomba kepenulisan. Meskipun tidak berhasil menjadi pemenang, tulisannya tetap terpilih untuk dibukukan.
Esensi, yang sejak sekolah sudah hobi menulis prosa, mengungkapkan bahwa kompetisi menulis yang diadakan oleh Detak Pustaka, sebuah penerbit independen asal Surabaya, adalah lomba pertama yang diikutinya. Tidak tanggung-tanggung, Esensi mengikuti tiga kategori sekaligus: menulis kutipan (quote), cerpen, dan pesan bertema berbeda setiap angkatan lomba.
“Dari ketiganya, saya memang tidak menang, tapi terpilih untuk dibukukan. Buat saya yang ingin menerbitkan buku sejak dulu, itu lebih dari cukup,” ujar Esensi.
Hasilnya, buku kumpulan prosa berjudul ‘Seuntai Kerinduan untuk Dia’, ‘Dia Sahabatku’, dan ‘Sepucuk Surat untuk Ibu’ telah terjual di platform daring penerbit dan marketplace.
Keinginan untuk menerbitkan buku sudah ada sejak Esensi duduk di bangku sekolah dasar. Kecintaannya terhadap Bahasa Indonesia, yang banyak unsur ceritanya, membuatnya keranjingan membaca.
“Saat SMK, saya memantapkan diri untuk menulis selain hanya menjadi pembaca sampai sekarang,” katanya.
Dukungan dari orangtuanya, terutama sang ibu, menjadi motivasi terbesar bagi Esensi. Motivasi tersebut sering dituangkan melalui tulisannya di media sosial. Setelah mengikuti kompetisi tersebut, Esensi merasa bahwa meraih cita-cita tidak sesulit yang dibayangkan asalkan konsisten dengan tujuan awal.
“Keraguan pasti ada, tapi hati terus yakin untuk maju. Sehingga ketika kompetisi, meskipun nyaris terlambat, saya tetap melanjutkan,” ujarnya.
Inilah 10 Hal Inspiratif dari Prestasi Esensi Milenia: Berawal dari Kegemaran Menulis Hingga Menerbitkan Buku
Dari kisah Esensi Milenia ini, kita bisa memetik beberapa hikmah penting, di antaranya:
[1] Ketekunan dan Konsistensi
Esensi menunjukkan bahwa dengan tekun dan konsisten mengejar passion, hasil yang diinginkan bisa tercapai. Meskipun tidak selalu menang dalam kompetisi, usaha dan konsistensinya tetap membuahkan hasil berupa tulisan yang dibukukan.
[2] Kegigihan dalam Menghadapi Kegagalan
Esensi mengalami kegagalan dalam memenangkan lomba, tetapi dia tidak menyerah. Kegagalannya tidak menghentikannya untuk terus berusaha dan mencapai impian.
[3] Dukungan Keluarga
Dukungan dari orangtua, khususnya sang ibu, menjadi motivasi besar bagi Esensi. Ini menunjukkan pentingnya dukungan keluarga dalam meraih impian.
[4] Pentingnya Pendidikan dan Literasi
Kecintaan Esensi pada Bahasa Indonesia dan membaca sejak kecil menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dan literasi dalam membentuk minat dan bakat seseorang.
[5] Memanfaatkan Kesempatan
Esensi memanfaatkan kesempatan mengikuti lomba untuk mengejar impian menerbitkan buku. Ini menunjukkan pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk mengembangkan diri.
[6] Mengikuti Passion
Esensi menunjukkan bahwa mengikuti passion, dalam hal ini menulis, bisa membawa kepuasan dan pencapaian yang berarti.
[7] Positif dan Sungguh-sungguh
Esensi menekankan bahwa selama sesuatu dilakukan dengan positif dan sungguh-sungguh, hasil yang positif akan mengikuti.
[8] Berusaha dan Pantang Menyerah
Kisah Esensi bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah dalam meraih impian.
[9] Menghargai Pengalaman
Setiap usaha yang dilakukan, meski mungkin terlihat kecil, bisa menjadi pengalaman berharga yang membentuk masa depan.
[10] Melangkah dan Yakin
Esensi juga menunjukkan bahwa meskipun ada keraguan, penting untuk tetap melangkah maju dengan keyakinan. Keraguan adalah bagian dari proses, tetapi tidak boleh menghentikan langkah kita.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa dengan ketekunan, dukungan, dan keyakinan, impian bisa menjadi kenyataan, dan setiap langkah kecil menuju tujuan adalah bagian penting dari perjalanan hidup.
Menurut Esensi, selama sesuatu itu positif dan kita lakukan dengan sungguh-sungguh, hasilnya pasti akan positif juga. Mengenai passion, ia berpesan kepada generasi muda lainnya,
“Masa muda yang sekali ini perlu kita manfaatkan sebaik mungkin dengan konsisten. Hasilnya bisa terlihat lima hingga 10 tahun ke depan dan menjadi kenangan yang mahal harganya,” pungkasnya. (Eva)