Keutamaan Membaca Alquran di Tengah Kesibukan Modern—Kesibukan modern mengacu pada berbagai aktivitas dan tanggung jawab setiap individu di era saat ini, di mana teknologi dan kemajuan informasi mempengaruhi gaya hidup dan cara kerja.
Beberapa ciri dari kesibukan modern antara lain:
- Penggunaan Teknologi Tinggi: Banyak orang menghabiskan waktu dengan gadget seperti smartphone, komputer, dan perangkat lainnya untuk bekerja, berkomunikasi, dan hiburan.
- Pekerjaan yang Menuntut: Banyak pekerjaan yang menuntut waktu dan perhatian yang besar, sering kali melibatkan pekerjaan yang harus manusia lakukan di luar jam kerja normal.
- Kegiatan Sosial yang Padat: Aktivitas sosial seperti pertemuan, acara keluarga, dan kegiatan komunitas yang sering kali menyita waktu.
- Informasi Berlebih: Aliran informasi yang terus-menerus dari media sosial, berita online, dan platform digital lainnya dapat menyita waktu dan perhatian.
- Mobilitas Tinggi: Mobilitas yang tinggi dengan bepergian ke berbagai tempat untuk bekerja, bertemu dengan klien, atau mengikuti berbagai acara.
Keutamaan Membaca Alquran di Tengah Kesibukan Modern
Aktivitas manusia yang seringkali membuat lupa waktu kerap menyebabkan mereka melupakan bacaan paling agung di muka bumi, yaitu Alquran. Sebagai umat Islam, bertanyalah pada diri sendiri, seberapa sering Anda sibuk atau lebih sering memainkan gadget daripada membaca kitabullah?
Padahal, Alquran merupakan kalamullah (firman Allah SWT) dan membacanya adalah amalan yang paling utama.
Allah Ta’ala berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah Kitab yang Kami (Allah) turunkan kepadamu Muhammad penuh dengan berkah agar mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang mempunyai pikiran dapat mengambil peringatan.” (QS. Shaad ayat 29).
Rasulullah SAW bersabda:
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
“Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua perkara, jika kalian berpegang teguh kepada keduanya niscaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Alquran dan sunnah Rasul.” (HR Tirmidzi)
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ
“Bacalah oleh kalian Alquran. Karena ia (Alquran) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang rajin membacanya.” (HR Muslim)
Anjuran DPP LDII setiap orang supaya membiasakan membaca Alquran meskipun hanya tiga ayat. Ijma’ ini atas dasar penjelasan yang terdapat dalam surat terpendek dalam Alquran yang berisi 3 ayat seperti Surat Alkautsar. Selain itu, satu huruf Alquran mengandung satu kebaikan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di dalam hadits At-tirmidzi hasan, shohih:
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا , لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ”
رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ
“Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran), maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.” (HR Tirmidzi)
Rasulullah SAW bersabda:
“Pada hari kiamat, Alquran akan datang kemudian berkata, ‘Ya Allah berilah dia pakaian,’ maka dipakaikanlah kepadanya mahkota kemuliaan. Kemudian Alquran berkata, ‘Ya Allah, tambahkanlah kepadanya,’ maka dipakaikan kepadanya pakaian kemuliaan. Selanjutnya Alquran berkata, ‘Ya Allah, ridhoilah dia,’ akhirnya dia pun diridhoi. Lalu dikatakan kepada ahli Alquran, ‘Bacalah dan naiklah, niscaya akan ditambahkan kepadamu satu pahala kebaikan pada setiap ayat.'” (HR Tirmidzi)
Setelah mengetahui keberkahan membaca Alquran, mulailah membuat daftar pertanyaan kepada diri sendiri, antara lain:
- “Hari ini sudah membaca Alquran kah diriku?”
- “Hari ini sudah berapa ayat aku baca Alquran?”
- “Sudah baik dan benarkah diriku dalam membaca Alquran?”
Bagi yang belum mahir atau lancar dalam membaca ayat-ayat suci Alquran, tidak perlu berkecil hati. Allah pun memberikan ganjaran kepadanya. Sebagaimana sabda Rasulullah:
“Yang membaca Alquran dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Alquran namun tidak lancar dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” (HR Bukhori)
Kesibukan modern sering kali membuat orang kesulitan untuk menyisihkan waktu untuk kegiatan spiritual atau introspeksi diri, seperti membaca Alquran. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan dan mengingat pentingnya menyisihkan waktu untuk aktivitas-aktivitas yang mendukung kesejahteraan spiritual.
Berita dan Artikel Lainnya ada di Google News.