KLHK Berikan Penghargaan ProKlim, Padukuhan Sangurejo dan Banjar Sugihan Jadi Percontohan—Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali memberikan penghargaan kepada pelaksana Program Kampung Iklim (ProKlim) yang menurut penilaian terbilang berhasil dalam upaya memperlambat perubahan iklim.
Penyerahan penghargaan langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, pada puncak acara Festival LIKE 2 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Pentingnya Program Kampung Iklim (ProKlim)
Dalam pidatonya, Menteri Siti Nurbaya menekankan pentingnya Program Kampung Iklim dalam menanggulangi perubahan iklim. Ia menjelaskan bahwa perubahan iklim terjadi karena meningkatnya emisi gas rumah kaca yang atmosfer lepaskan yang berdampak pada pemanasan global.
Siti Nurbaya menegaskan bahwa ProKlim bukan hanya sebuah program konservasi lingkungan, tetapi merupakan upaya komprehensif untuk memperlambat laju perubahan iklim, yang menjadi tanggung jawab semua pihak.
“Program Kampung Iklim ini sangat penting karena terkait dengan upaya kita memperlambat perubahan iklim. Ini bukan hanya soal satu lokasi, tapi persoalan seluruh permukaan bumi,” ungkapnya.
Penghargaan ProKlim untuk Kampung yang Berprestasi
Tahun ini, penghargaan ProKlim terbagi dalam dua kategori, yaitu ProKlim Lestari dan ProKlim Utama. Salah satu kampung yang berhasil meraih penghargaan adalah Padukuhan Sangurejo di Sleman, D.I Yogyakarta, yang mendapatkan penghargaan dalam kategori ProKlim Utama.
Ketua ProKlim Sangurejo, M. Chairul Huda, merasa bangga dengan pencapaian ini dan berterima kasih atas kerja sama antara warga, pemerintah setempat, dan pihak-pihak terkait.
Menurut Chairul, keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai elemen masyarakat dan organisasi, termasuk Muhammadiyah, NU, dan LDII.
“Kami merasa bangga dengan prestasi ini dan akan terus berupaya meningkatkan kontribusi kami agar ke depan bisa meraih penghargaan kategori ProKlim Lestari,” katanya.
Selain itu, Kelurahan Banjar Sugihan di Kecamatan Tandes, Surabaya, juga berhasil meraih penghargaan ProKlim Lestari setelah dua tahun sebelumnya menerima penghargaan ProKlim Utama.
Agus Yudianto, Pendamping Kampung ProKlim dan Urban Farming Kecamatan Tandes, menyebutkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi seluruh warga.
KLHK Berikan Penghargaan ProKlim, Padukuhan Sangurejo dan Banjar Sugihan Jadi Percontohan
Peran Penting Organisasi dan Masyarakat dalam Program ProKlim
Dalam mendukung keberhasilan program ini, peran organisasi masyarakat seperti LDII sangat signifikan. LDII telah menetapkan program lingkungan sebagai prioritas sejak Rakernas 2018, dan terus mendorong anggotanya untuk aktif berkontribusi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Chairul Huda, yang juga merupakan anggota LDII, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menjaga semangat kepedulian lingkungan.
“Kami akan terus bekerja sama untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga bumi agar tidak mengalami kerusakan lebih lanjut. Kami optimis bahwa dalam dua tahun ke depan, Insya Allah, kami akan melaju untuk menjadi ProKlim Lestari,” ujarnya.
Harapan untuk Masa Depan
Ketua PC LDII Tandes, Agus Yudianto, berharap bahwa keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi kampung-kampung lain di Surabaya untuk mengikuti jejak mereka. Ia juga mengajak seluruh warga LDII untuk lebih aktif berpartisipasi dalam ProKlim di wilayah masing-masing, terutama di bulan Agustus ini, sebagai momentum untuk lebih menggaungkan kesadaran lingkungan.
“Kami berharap setiap anggota LDII dapat berkontribusi secara langsung dan nyata, mengingat masih banyak potensi yang belum terekspos. Momentum di bulan Agustus ini adalah kesempatan yang baik untuk lebih menggaungkan kepedulian lingkungan,” tutupnya.
Dengan adanya penghargaan ini, harapannya akan semakin banyak kampung di Indonesia yang terlibat dalam Program Kampung Iklim, sehingga upaya pelestarian lingkungan dan penanggulangan perubahan iklim dapat lebih maksimal dan merata.