Konsolidasi DPW LDII DKI Jakarta: Penguatan Kelembagaan dan Kolaborasi — DPW LDII DKI Jakarta mengadakan rapat konsolidasi pengurus dengan fokus pada penguatan kelembagaan yang menyasar seluruh DPD, PC, dan PAC.
Acara ini sudah berlangsung pada Sabtu dan Minggu (29-30/6) di Masjid Baitul Fattah, Cilandak, dengan tujuan mengedepankan karya, kolaborasi, dan kontribusi LDII kepada ormas atau instansi lain.
Ketua DPW LDII DKI Jakarta, Teddy Suratmadji, menekankan pentingnya pembekalan bagi para pengurus LDII di Jakarta agar dapat membaur dan memberikan penjelasan yang tepat kepada masyarakat tentang LDII.
Ketua DPD LDII Jakarta Selatan, Mulyono, menambahkan, “Konsolidasi ini sangat penting untuk memperkuat peran LDII di Jakarta Selatan. Kami berharap seluruh pengurus dapat memahami dan melaksanakan arahan dari DPW agar LDII dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat.”
Acara ini mengikutsertakan sekira 135 peserta dan berfungsi sebagai pengingat normatif bahwa LDII, dalam tingkatan apapun, perlu menginisiasi program-program yang nantinya mendapat dukungan dari para tokoh atau ormas lain.
Para pengurus, terutama di tingkat PAC, mereka mendapat imbauan untuk mengetahui informasi struktural, personal, hingga media LDII agar peran ‘etalase’ aktivitas dan kegiatan LDII berjalan dengan baik.
Konsolidasi DPW LDII DKI Jakarta: Penguatan Kelembagaan dan Kolaborasi
Selain itu, 8 bidang pengabdian LDII, yaitu wawasan kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, lingkungan hidup, kesehatan, iptek, dan energi terbarukan, harapannya dapat mencakup hingga tingkat PAC melalui proses musyawarah, kerja, dan kontrol.
Para pengurus PC dan PAC perlu mengecek kembali kelengkapan administrasi sehingga dapat meyakinkan para tokoh atau instansi saat beraudiensi atau ,mendapat kunjungan. Selain itu, mereka perlu mengetahui isu-isu aktual di bidang politik, sosial, dan ekonomi yang terjadi di Jakarta.
Melalui konsolidasi ini, targetnya semua pengurus dapat bersinergi dengan para tokoh, baik tokoh agama, adat, maupun masyarakat, untuk kinerja organisasi yang lebih efektif dan efisien.
Para pengurus juga harapannya—dapat menjadi penengah melalui tahapan ta’aruf (perkenalan), tafahum (memahami), ta’awun (bekerja sama), dan takaful (mendukung) di tengah masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, pengurus perlu melaporkan kinerja mereka ke DPD, yang nantinya DPW akan menindaklanjuti oleh DPW sesuai dengan kondisi setempat. (*)