Kabar Baik:

Kopontren Rukun Amanah Barokah Ikut Andil dalam OPOP Jatim

Kopontren Rukun Amanah Barokah Ikut Andil dalam OPOP Jatim

Kopontren Rukun Amanah Barokah Ikut Andil dalam OPOP Jatim — Provinsi Jawa Timur memperkenalkan program One Pesantren One Product (OPOP) yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis Pondok Pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, dan alumni pondok pesantren.

Program ini memiliki tiga pilar utama; Pilar Santripreneur bertujuan menumbuhkan pemahaman dan keterampilan santri dalam menghasilkan produk unik yang sesuai syariah dan berorientasi pada kemanfaatan serta keuntungan.

Pilar Pesantrenpreneur fokus pada pemberdayaan ekonomi pesantren melalui Koperasi Pondok Pesantren untuk menghasilkan produk halal unggulan yang hadir di pasar lokal, nasional, dan internasional.

Pilar Sosiopreneur menggabungkan pemberdayaan alumni pesantren dengan masyarakat melalui inovasi sosial berbasis teknologi digital dan kreativitas.

Program ini memiliki beberapa tujuan, antara lain membentuk jiwa kewirausahaan Islami bagi para santri, mendorong semangat berwirausaha di sektor ekonomi syariah, dan menghasilkan produk pesantren yang unggul serta berdaya saing.

Selain itu, program ini bertujuan memperluas pasar produk pesantren hingga tingkat internasional, menjadikan pesantren sebagai institusi pemberdayaan masyarakat sekitar serta mitra bisnis yang saling menguntungkan, dan membangun sumber daya insani pesantren yang profesional dengan mengoptimalkan teknologi informasi dalam pemberdayaan ekonomi pesantren.

OPOP Jatim menargetkan binaan 250 pesantren pada tahun 2023 dan berharap minimal 1000 pesantren mampu melaksanakan program ini dengan memiliki setidaknya satu produk unggulan pada tahun 2024.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat pemberdayaan ekonomi pesantren, OPOP dan Dinas Kominfo Jatim menggelar bimbingan teknis (Bimtek) terkait pembuatan konten produk secara digital pada 15 Mei 2024 di Pondok Pesantren.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung perkembangan ekonomi pesantren dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan kewirausahaan berbasis syariah.

BACA JUGA:  LDII dan Diskominfo Jatim Adakan ToT Literasi Digital

Kopontren Rukun Amanah Barokah Ikut Andil dalam OPOP Jatim

Terkait dengan hal tersebut, pondok pesantren LDII Baitul A’la Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur – lewat Kopontren Rukun Amanah Barokah turut memamerkan produk di acara, “Workshop Strategi Branding Produk OPOP Prov. Jatim” di Hotel Aria Gajayana Malang pada 28-29 Mei 2024.

Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya Pondok Pesantren, khususnya dalam mengakses sumber permodalan yang Pemerintah Provinsi Jawa Timur anggarkan melalui Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur (Diskop UKM Jatim).

Sekitar 40 pengurus Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang mengajukan program hibah OPOP untuk Tahun Anggaran 2025 menghadiri workshop tersebut. Serta 250 pengurus Kopontren dari berbagai wilayah di Jawa Timur mengikutinya secara daring.

admin

LDII SOREANG menyajikan informasi dan berita terkini yang berkolaborasi dengan FORSGI, SENKOM, Persinas ASAD, dan LDII seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

👍💯✨ Jangan Lewatkan

Didin Suyadi: Diklat Da'i Da'iyah Bertujuan Perkokoh Wawasan Kebangsaan dan Perdalam Keterampilan Dakwah

Didin Suyadi: Diklat Da’i Da’iyah Bertujuan Perkokoh Wawasan Kebangsaan dan Perdalam Keterampilan Dakwah

“Melalui diklat ini, kami berharap dapat memberikan wawasan dan keterampilan yang lebih komprehensif bagi para dai dan daiyah, agar dapat berperan aktif dalam dakwah yang damai dan moderat,” lanjut Didin.

Selengkapnya
Cece Hidayat: Pentingnya Rasa Syukur dan Kebanggaan Menjadi Warga Indonesia

Cece Hidayat: Pentingnya Rasa Syukur dan Kebanggaan Menjadi Warga Indonesia

Cece menambahkan, Indonesia bukan negara sekuler maupun negara agama, melainkan negara yang dibangun atas dasar pluralisme dengan ideologi Pancasila.

Selengkapnya

Moderasi Beragama: Kunci Harmoni di Era Modern dalam Pelatihan Dai-Daiyah LDII Kabupaten Bandung

“Jangan salah sebut. Bukan moderenisasi beragama, bukan juga moderasi agama, tetapi moderasi beragama,” tegasnya.

Selengkapnya

This will close in 0 seconds