LDII Berbah Gelar Pelatihan Public Speaking untuk Pengurus dan Guru MDT Ar-Rohman—Sleman (24/11) | Dalam momentum peringatan Hari Guru Nasional, MDT Ar-Rohman yang berada di bawah naungan LDII Berbah menyelenggarakan pelatihan Training of Trainer (ToT) Public Speaking di sebuah kafe di kawasan Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Acara ini diikuti oleh pengurus dan dewan guru MDT Ar-Rohman dengan antusias.
Sakti Al Fattaah, S.I.P., M.I.Kom., seorang mentor public speaking sekaligus mantan news anchor NET TV, hadir sebagai pembicara utama. Ia menyoroti pentingnya kemampuan berbicara di depan umum untuk meningkatkan keterampilan individu dan mendukung peran profesional, khususnya bagi tenaga pendidik.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para pengurus dan guru dapat lebih percaya diri dalam berbicara, terutama saat mengajar,” jelasnya.
Menurut Sakti, public speaking bukan hanya soal pidato, tetapi juga mencakup ceramah, presentasi, dan komunikasi lainnya di hadapan audiens. Ia memaparkan manfaat utama keterampilan ini, seperti membangun rasa percaya diri, memupuk jiwa kepemimpinan, melatih kemampuan menyampaikan gagasan dengan baik, serta meningkatkan nilai diri seseorang.
Sakti juga menjelaskan beberapa kendala umum yang menyebabkan orang takut berbicara di depan umum, seperti rasa takut gagal, kurang percaya diri, pengalaman traumatis, hingga pikiran yang tiba-tiba kosong (blank). Untuk mengatasi hal ini, ia menyarankan peserta mempersiapkan diri secara matang, melatih kemampuan secara rutin, berpikir positif, dan meningkatkan pengalaman berbicara.
Komponen utama dalam public speaking, terang Sakti, terdiri dari tiga elemen: visual (penampilan dan bahasa tubuh) sebesar 55%, vocal (intonasi dan suara) sebesar 38%, serta verbal (pemilihan kata-kata) sebesar 7%.
LDII Berbah Gelar Pelatihan Public Speaking untuk Pengurus dan Guru MDT Ar-Rohman
Ia juga menekankan bahwa menjaga penampilan, seperti pakaian, postur tubuh, gestur, serta kebersihan pribadi, adalah langkah penting untuk menciptakan kesan yang positif di hadapan audiens.
Dari sisi vokal, intonasi, tone, artikulasi, tempo, volume, dan penekanan (stressing) menjadi aspek yang memengaruhi kenyamanan pendengar. Sementara itu, komunikasi verbal mencakup kemampuan berbicara maupun menulis, yang keduanya harus disampaikan secara ringkas dan menarik, terutama mengingat perhatian audiens biasanya optimal hanya dalam tujuh menit pertama.
Selama pelatihan, Sakti mengajak peserta untuk mempraktikkan olah vokal dan verbal melalui kegiatan membaca cepat. Tujuannya adalah membantu peserta mengasah kejelasan dan ketepatan dalam mengucapkan kata-kata.
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan kreatif dalam penyampaian materi, seperti menambahkan humor, melibatkan audiens melalui ice breaking, serta menciptakan suasana yang interaktif dan menyenangkan.
Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan dorongan semangat baru bagi pengurus dan dewan guru MDT Ar-Rohman, sekaligus meningkatkan keterampilan komunikasi mereka.
“Guru yang berkualitas tidak hanya menciptakan karya, tetapi juga membentuk generasi hebat di masa depan,” tutup Sakti.
Discover more from LDII PC Soreang
Subscribe to get the latest posts sent to your email.