Berita Baik LDIIDPD LDII Kota Batam

LDII Kota Batam Dukung Keimigrasian dalam Pencegahan TPPO dan Layanan Paspor

LDII Kota Batam Dukung Keimigrasian dalam Pencegahan TPPO dan Layanan Paspor—Sebagai wilayah strategis yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia, Batam memegang peran penting dalam pengawasan keluar-masuknya orang, baik dari dalam maupun luar negeri.

Dalam rangka pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), Direktorat Jenderal Intelijen dan Penindakan Keimigrasian RI bersama Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam menggandeng Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Batam untuk melakukan sosialisasi.

Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Abdu Dhohir, Patam Asri, Sekupang, Minggu (1/12/2024), ini sekaligus menghadirkan layanan Eazy Passport untuk para pendakwah dan masyarakat sekitar. Dalam program tersebut, sekitar 70 orang mendapatkan pelayanan pembuatan paspor elektronik secara on the spot.

Direktur Intelijen Keimigrasian RI, Brigjen Pol Anom Wibowo, menegaskan bahwa Batam sebagai wilayah perbatasan memiliki peran strategis dalam pengawasan dan penegakan hukum terkait TPPO.

“Kami mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi demi melindungi masyarakat dari ancaman perdagangan orang, khususnya di Kota Batam,” ujar Anom.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peran generasi muda, khususnya para santri dan santriwati, dalam membangun bangsa Indonesia.

“Kami ingin masyarakat, khususnya generasi muda, dapat memberikan informasi jika ada hal-hal mencurigakan terkait TPPO. Sinergi masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting untuk memerangi kejahatan ini,” tambahnya.

LDII Kota Batam Dukung Keimigrasian dalam Pencegahan TPPO dan Layanan Paspor

Dukungan LDII Kota Batam

Ketua DPD LDII Kota Batam, KH Rudi Budy Suhardi, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Imigrasi Batam dalam mengadakan program yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya pencegahan TPPO dan kemudahan layanan paspor.

“LDII memiliki tugas utama membangun dan membina masyarakat tentang nilai-nilai kebangsaan. Jika ada hal keimigrasian yang membutuhkan kerja sama, kami siap menjadi perpanjangan lidah, mata, dan telinga untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA:  DPD LDII Wonosobo Ikuti Sekolah Virtual Kebangsaan untuk Perkuat Wawasan Nasionalisme

Rudi juga mengingatkan para peserta, terutama yang tinggal di wilayah perbatasan dengan negara jiran seperti Malaysia, agar lebih waspada terhadap potensi TPPO.

“Kami sangat mengapresiasi program ini, terlebih dengan kuota pembuatan paspor sebanyak 70 orang. Semoga program seperti ini terus berlanjut,” ucapnya.

Ia menegaskan komitmen LDII dalam mendukung program keimigrasian sekaligus membantu menyosialisasikan pentingnya pencegahan TPPO.

Inovasi Pelayanan Imigrasi

Kepala Kantor Imigrasi Batam, Hajar Aswad, menambahkan bahwa program Paspor Simpatik dan Jemput Bola dirancang untuk mempermudah masyarakat yang tidak memiliki waktu di hari kerja. Layanan ini juga menjadi solusi bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan akses ke kantor imigrasi.

“Program ini sangat membantu masyarakat Batam yang sibuk bekerja. Namun, karena keterbatasan tenaga, pelayanan di hari libur diberikan dengan kuota minimal 50 orang,” jelas Hajar.

Program ini telah mendapatkan respons positif dari berbagai organisasi seperti Muhammadiyah, NU, Lembaga Adat Melayu, dan LDII. Dengan program seperti ini, diharapkan pelayanan publik semakin mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

Melalui kegiatan ini, pemerintah, masyarakat, dan organisasi seperti LDII berkolaborasi untuk menjaga kedaulatan negara, meningkatkan pelayanan publik, serta mempererat sinergi dalam memerangi TPPO.

admin

LDII PC Soreang turut memasifkan publikasi pemberitaan positif dan nyata seputar LDII sebagai ormas Islam yang hadir di tengah-tengah masyarakat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *