LDII Tangerang Selatan Gelar Pengajian Pasutri Muda untuk Mengatasi Tingginya Angka Perceraian — DPD LDII Tangerang Selatan bekerja sama dengan Pembina Penggerak Generus (PPG) bidang Bimbingan Konseling menggelar pengajian pasangan suami istri (Pasutri) di bawah lima tahun.
Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Al Mubarok, Setu, Kota Tangerang Selatan pada Minggu, 30 Juni. Ketua panitia, Malik Purwoko, menjelaskan bahwa sekitar 62 pasangan pasutri atau sekitar 132 orang hadir dalam acara tersebut.
Undangan telah panitia sebar seminggu sebelum acara melalui PC dan PAC LDII di wilayah masing-masing dengan sasaran peserta pasutri muda. Malik Purwoko menjelaskan alasan kegiatan ini.
Menurut data Pengadilan Agama, perceraian terbanyak terjadi pada usia pernikahan di bawah lima tahun. Oleh karena itu, tim BK dari PPG Tangerang Selatan hadir dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
Narasumber Bimbingan Konseling (BK) PPG Tangerang Selatan, Kariyana, menjelaskan bahwa pernikahan memiliki lima tahap. Tahapan tersebut adalah bulan madu, pemberontakan, realisasi, transformasi, dan cinta sejati.
Setiap pasangan memiliki durasi berbeda pada tiap tahapan. Jika pasangan sudah sampai pada tahap cinta sejati, berarti suami istri semakin memahami dan menyikapi segala perbedaan pasangannya.
Tahap terakhir ini dapat tercapai dari usaha yang sabar dan pengulangan empat tahapan lainnya dari pihak suami maupun istri. Kariyana menjelaskan pentingnya proses ini.
LDII Tangerang Selatan Gelar Pengajian Pasutri Muda untuk Mengatasi Tingginya Angka Perceraian
Sementara itu, ustadz Nurbaqi menerangkan bahwa tidak ada pasangan yang sempurna. Ia menukil hadis dari Az Zawajir tentang kesabaran suami terhadap istri yang kurang baik akhlaknya.
Allah akan memberikan keutamaan pahala seperti yang diberikan kepada Nabi Ayub ketika diberi cobaan oleh Allah. Sedangkan istri yang sabar dari kejelekan suami, mendapatkan pahala seperti Asiyah istri Firaun.
Nurbaqi menjelaskan pentingnya saling pengertian antara istri dan suami, karena setiap manusia pasti berbeda karakternya. Suami istri harus saling menguatkan satu sama lain seperti bangunan yang kokoh.
Sejalan dengan penjelasan ustadz Baqi, Dewan Penasihat DPD LDII Tangerang Selatan, Ali Syahbana menekankan selalu ingat tujuan utama menikah. Tujuan utama adalah menjadi pasangan bahagia di dunia dan akhirat.
Kunci pasangan bahagia itu adalah komunikasi, sabar, dan saling menghargai. Dengan demikian, pasangan dapat menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis dan penuh kebahagiaan, tutup Ali Syahbana. (Nabil)