LDII Tekankan Bahaya 7ud1 Daring dan Pentingnya Akhlak dalam Pelayanan Publik

LDII Tekankan Bahaya 7ud1 Daring dan Pentingnya Akhlak dalam Pelayanan Publik

LDII Tekankan Bahaya 7ud1 Daring dan Pentingnya Akhlak dalam Pelayanan Publik

LDII Tekankan Bahaya 7ud1 Daring dan Pentingnya Akhlak dalam Pelayanan Publik—Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menegaskan pentingnya akhlak dalam proses perekrutan dan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia mengingatkan Kabinet Merah Putih (KMP) bahwa kemajuan Indonesia akan tercapai jika aparaturnya memiliki akhlak mulia, bukan sekadar cerdas.

Ia menyampaikan keprihatinannya atas keterlibatan beberapa pejabat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam memberikan perlindungan terhadap 7ud1 daring.

KH Chriswanto merujuk pada kasus yang melibatkan Ketua Tim Penyidikan UU ITE Ditjen Aplikasi dan Informatika, Denden Imadudin Soleh, beserta sekitar 10 pegawai Komdigi yang diduga mengelola hingga 1.000 situs 7ud1 agar terhindar dari pemblokiran. Aktivitas ilegal ini menghasilkan sekitar Rp 8,5 miliar per bulan.

“Mereka paham bahwa 7ud1 daring merusak ekonomi, moral, dan hubungan sosial, namun mereka lebih mementingkan keuntungan daripada dampak negatif bagi masyarakat,” ujar KH Chriswanto dengan penuh keprihatinan.

Ia menegaskan bahwa pemerintah harus berupaya memberantas 7ud1 daring, mengingat korbannya berasal dari berbagai kelompok usia dan latar belakang, termasuk anak-anak, remaja, serta masyarakat umum dan pejabat.

“Rusaknya generasi muda akibat 7ud1 daring sangat mengkhawatirkan karena mereka sangat rentan. Hal ini berpotensi menimbulkan patologi sosial dengan dampak berkepanjangan,” lanjutnya.

Menurutnya, dampak negatif 7ud1 daring terhadap remaja sangat signifikan, karena masa remaja adalah fase penting dalam pembentukan karakter.

“7ud1 daring bisa menghancurkan masa depan mereka, menjauhkan dari pendidikan, serta menurunkan kualitas hidup mereka di masa depan,” jelasnya.

KH Chriswanto, Ketua Umum DPP LDII

Dampak sosial akibat 7ud1 daring juga mencakup peningkatan konflik sosial. KH Chriswanto menyebut banyaknya tindakan kriminal yang bermula dari kekalahan dalam 7ud1 daring.

BACA JUGA:  Pengukuhan Pengurus DPD LDII Kabupaten Mukomuko 2024-2029 dan Peletakan Batu Pertama Kantor Sekretariat Baru

“Masalah keuangan yang muncul dari kecanduan 7ud1 sering memicu konflik dalam keluarga dan lingkungan sosial. Kekerasan rumah tangga, perceraian, dan bahkan bunuh diri semakin meningkat. 7ud1 juga merupakan perbuatan haram dalam ajaran Islam,” tambahnya.

Terkait perilaku ASN di Komdigi yang melindungi aktivitas 7ud1 daring, KH Chriswanto menekankan pentingnya akhlak dalam rekrutmen ASN.

“ASN berakhlak baik akan menjunjung prinsip kejujuran, keadilan, dan transparansi dalam profesionalismenya, serta berusaha menjaga integritas saat menjalankan tugas,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa moralitas aparatur akan membantu mengurangi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Aparatur yang berakhlak mulia tidak akan mudah tergoda untuk curang demi memperkaya diri, sebab mereka memahami dan menghormati nilai-nilai moral dalam pekerjaan mereka.

ASN yang memiliki akhlak mulia, lanjutnya, akan bersikap ramah, empati, dan peduli terhadap masyarakat yang dilayani. Dengan sikap empati ini, mereka dapat lebih memahami dan merespon masalah masyarakat dengan bijak dan adil.

“Profesionalisme ASN bukan hanya tentang kecakapan teknis, tetapi juga sikap dan karakter yang baik. ASN dengan akhlakul karimah akan menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan berkomitmen pada tugasnya,” pungkas KH Chriswanto.

Menambahkan pendapat tersebut, Ketua DPW LDII Jabar, KH Dicky Harun, menyarankan agar pemerintah memberikan pendidikan spiritual berkelanjutan bagi para ASN.

“Pendidikan spiritual ini sebaiknya disesuaikan dengan agama masing-masing ASN. Jika diterapkan dengan konsisten, insya Allah ASN akan memiliki akhlak mulia,” tutup KH Dicky.


Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading