Menyambut Jemaah Haji dari Seluruh Penjuru Negeri, Kerajaan Melakukan Pemeliharaan dan Pembangunan Infrastruktur di Makkah — Pemerintah Arab Saudi resmi membuka terowongan baru yang menghubungkan pelataran Perluasan Raja Abdullah di Masjidil Haram dengan Distrik Jarwal di Makkah. Terowongan ini panjangnya 1.000 meter dan lebarnya 16 meter. Jalur khusus pejalan kaki selebar 9,4 meter telah disediakan di dalam terowongan ini.
Pada musim haji 2024, salah satu dari lima lokasi hotel bagi jamaah haji Indonesia di Makkah adalah kawasan Jarwal. Menurut rilis dari Kementerian Agama (Kemenag), kawasan Jarwal akan menampung jamaah dari beberapa embarkasi, yaitu: Embarkasi Jakarta (Bekasi)/JKS: Jawa Barat, Kertajati/KJT: Jawa Barat, Banjarmasin/BDJ: Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Embarkasi Palembang/PLM: Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, dan Solo/SOC: Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.
Kawasan Jarwal sebenarnya cukup jauh dari Masjidil Haram, sekitar 3,2 kilometer atau sekitar 8 menit perjalanan dengan bus atau kendaraan roda empat menurut estimasi Google Maps. Namun, sejak 2023, pemerintah Arab Saudi telah membuka terowongan yang menghubungkan Jarwal dengan Masjidil Haram.
Sejak itu, banyak jamaah haji yang tinggal di Jarwal memilih untuk berjalan kaki menuju Masjidil Haram melalui terowongan tersebut. Mereka merasa lebih nyaman dan sehat berjalan kaki dibandingkan naik bus shalawat, karena suhu udara di terowongan cukup sejuk dan langsung menuju Masjidil Haram. Sebaliknya, jika naik bus shalawat, jamaah masih harus berjalan kaki dari Terminal Syib Amir menuju Masjidil Haram.
Menyambut Jemaah Haji dari Seluruh Penjuru Negeri, Kerajaan Melakukan Pemeliharaan dan Pembangunan Infrastruktur di Makkah
Berbagai fasilitas dan layanan melengkapi terowongan ini, seperti sistem keamanan, AC, toilet, area wudhu, sistem pemadam kebakaran, dan ventilasi. Sultan Al-Qurashi, direktur departemen proyek di Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci, menyatakan bahwa pembukaan terowongan ini mempermudah jemaah dalam melaksanakan sholat lima waktu.
Priyo, seorang jemaah haji asal Kotawaringin Timur, mengungkapkan bahwa melintasi terowongan ini membutuhkan waktu sekitar 15 hingga 20 menit. “Setengah jam sebelum waktu sholat Isya, saya berangkat dari hotel di Jarwal,” ujarnya. “Beberapa saat setelah masuk ke Masjidil Haram, baru terdengar adzan,” tambahnya.
Pembukaan terowongan Jarwal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Saudi Arabia untuk meningkatkan layanan bagi para jemaah haji. Pemerintah berharap, dengan adanya terowongan ini, jemaah dapat beribadah dengan lebih nyaman dan khusyuk. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah Saudi dalam memberikan layanan terbaik bagi para tamu Allah.
Terowongan Jarwal dan Pengalaman Jemaah di Terowongan Mina
Selain terowongan baru di Jarwal, terowongan di distrik ini memainkan peran penting dalam prosesi haji. Jemaah melintasi terowongan ini saat menuju Jamarat untuk melontar jumroh. Pada musim haji 2022, terjadi insiden mati lampu di Terowongan Mina saat jemaah menuju Jamarat. Insiden ini terjadi pada Ahad, 10 Juli 2022, antara pukul 05.15 hingga 06.10 waktu Arab Saudi.
Jika mati lampu terjadi di Terowongan Mina, jemaah harus tetap tenang dan tidak panik. Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Haji (Kabid Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Al Rasyid, memberikan beberapa saran untuk menghadapi situasi ini. Jemaah sebaiknya merapat ke dinding tembok terowongan agar tidak terjadi benturan dengan jemaah lain.
Jemaah juga sebaiknya menghafalkan jalur-jalur di Jamarat yang sudah Masyariq dan petugas petakan. Saat bergerak dari tenda menuju Jamarat, jemaah harus saling melindungi satu sama lain. Kebersamaan dan kekompakan sangat penting saat masuk terowongan.
Pembukaan terowongan baru di Jarwal ini, selain memperlancar akses ke Masjidil Haram, juga -harapannya, mampu mengurangi risiko insiden seperti yang terjadi di Terowongan Mina pada tahun 2022. Dengan fasilitas yang lebih modern dan lengkap, jemaah dapat menjalankan ibadah dengan lebih aman dan nyaman.
Pemeliharaan dan Pembangunan Infrastruktur di Makkah
Berikut adalah beberapa detail lebih lanjut tentang pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur di Makkah dan tempat-tempat suci lainnya:
- 123 Jembatan di Makkah dan 20 Jembatan di Tempat-Tempat Suci Lainnya: Pemerintah telah melakukan pemeliharaan 123 jembatan di Makkah dan 20 jembatan di tempat-tempat suci lainnya. Pemeliharaan ini merupakan bagian dari persiapan pemerintah kota Makkah untuk menyambut jemaah haji. Selain itu, pemerintah kota juga melakukan pemeliharaan pada 4.767 tiang lampu dan menara penerangan di tempat-tempat suci.
- Pembangunan 58 Terowongan: Sebanyak 58 terowongan telah mereka bangun, dengan total panjang mencapai 34 kilometer. Dari jumlah tersebut, 48 terowongan khusus bagi kendaraan dan 10 terowongan lainnya khusus bagi pejalan kaki.
Upaya-upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah Saudi dalam mempersiapkan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, berbagai fasilitas lain juga disiapkan, seperti pusat layanan di tempat-tempat suci dan pemondokan modern berstandar internasional. Semua ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan para jemaah haji.
Apa itu Masyariq?
Masyariq adalah perusahaan yang bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk menyediakan layanan bagi jemaah haji Indonesia. Perusahaan ini merupakan pengembangan dari muasasah, yang sebelum 2022 dikenal sebagai Muasasah Asia Tenggara dan hanya melayani negara-negara Asia Tenggara.
Kini, Masyariq melalui perusahaan rekanannya mengurus layanan akomodasi, transportasi, dan katering bagi jemaah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Setelah menjadi perusahaan, layanan Masyariq tidak lagi terbatas pada Asia Tenggara, tetapi juga mencakup kawasan lain.
Masyariq adalah salah satu dari enam syarikah di Arab Saudi dan merupakan perusahaan investasi yang bermarkas di Mekkah. Masyariq akan melayani jemaah haji asal Indonesia sebagai bagian dari pelayanan haji dan umrah.