Bertempat di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur sudah menggelar penyuluhan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Dengan menghadirkan Kepolisian Resor Nganjuk.
Di hadapan 888 santri yang mengikuti diklat dan tes calon muballigh-muballighoh LDII, Kaurbinop Binmas, Inspektur Dua (Ipda) Dwi Purnomo berkesempatan menjelaskan fungsi dari Binmas pada Selasa (21/5). Fungsi dari Binmas yakni mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui penyuluhan.
“Polisi harus menjadi teman dekat bagi masyarakat, sebab informasi terkini sumbernya dari masyarakat,” tegas Dwi.
Hal lain yang Dwi sampaikan yaitu tentang, “Program Polisi RW” yang baru saja pimpinan Polri canangkan. Program tersebut bertujuan untuk lebih dekat dengan masyarakat.
“Ketika ada permasalahan di tingkat RW dapat lebih mudah terselesaikan,” ungkapnya.
Dwi pun memaparkan perihal Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) berdasarkan data lima bulan terakhir di Kabupaten Nganjuk terdapat 60 jiwa korban kecelakaan lalulintas. Termasuk menjelaskan tentang alasan Operasi Tilang.
“Adanya polisi menilang itu tujuannya untuk mencegah sesuatu yang tidak semua orang inginkan,” ucap Dwi.
Dan guna menekan kecelakaan lalu lintas, ia menyebutkan bahwa keterampilan berkendara sangatlah semua orang butuhkan. Namun perilaku dalam berkendara wajib setiap pengendara miliki agar semua bisa saling menjaga keamanan dan kenyamanan sesama pengguna jalan terutama anak muda.
“Untuk itu semua orang khususnya anak muda agar berhati-hatilah dalam berkendara. Sebab anak-anak muda mendominasi angka korban kecelakaan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, sebetulnya memelihara kemanan dalam masyarakat sendiri telah Rasulullah SAW contohkan. Saat zaman jahiliyah pada umumnya manusia yang kuat dapat mengintimidasi manusia yang lemah,” ungkap Dwi.
Ia pun menyontohkan dalam kehidupan di sekitar kita saat ini, kasus bullying masih seringkali orang anggap hal yang lumrah. Padahal perundungan sendiri merupakan tindakan yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) yang mana pelakunya bisa kena sanksi.
“Tindakan bullying ini berakibat sangat fatal yang mana tidak hanya menyerang fisik saja tapi juga psikis,” pungkasnya.
Para Santri Supaya Ajak Sinergi Wujudkan Kambtibmas di Masyarakat
Pada intinya polisi merupakan pengemban amanah untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Akan tetapi, dalam menjalankan tugasnya polisi membutuhkan bantuan dari berbagai elemen dalam masyarakat. Dwi berharap para santri nantinya dapat bersinergi memberikan ajakan Kamtibmas di tengah-tengah masyarakat, sehingga terwujudnya Kamtibmas di lingkungan bermasyarakat.