PC LDII Kemiling Gelar Pengajian untuk Pengurus dan Dewan Asatidz
PC LDII Kemiling Gelar Pengajian untuk Pengurus dan Dewan Asatidz—”29 Karakter Luhur” adalah konsep penanaman pendidikan karakter dari LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) sebagai bagian dari pembinaan generasi muda.
Konsep ini bertujuan membentuk individu yang profesional religius, yakni seseorang yang kompeten di bidangnya dan sekaligus memiliki akhlak mulia yang berlandaskan ajaran Islam.
29 Karakter Luhur diajarkan melalui:
- Pendidikan Agama: Melalui pengajian rutin, pembelajaran Al-Qur’an, dan hadis.
- Pendidikan Sekolah: Mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pendidikan formal.
- Keteladanan dalam Keluarga: Orang tua dan lingkungan menjadi panutan utama.
Dengan menanamkan 29 karakter luhur ini, LDII berharap generasi muda mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap memegang teguh prinsip agama, berkontribusi positif bagi masyarakat, serta memiliki kualitas moral dan intelektual yang tinggi.
Pemahaman mengenai 29 Karakter Luhur ini senantiasa menjadi materi dakwah di setiap kesempatan, seperti yang berlangsung di PC LDII Kemiling belum lama ini.
PC LDII Kemiling Gelar Pengajian untuk Pengurus dan Dewan Asatidz
PC LDII Kemiling menggelar pengajian rutin bulanan yang bertempat di Masjid Abdurrahman bin Auf, Pinang Hijau, Kelurahan Pinang Jaya, pada Selasa, 3 Desember 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus PC dan PAC LDII se-Kecamatan Kemiling, serta dewan asatidz dari tingkat TPA dan Majelis Taklim.
Sekretaris DPD LDII Kota Bandar Lampung, H. Sentot Hardiono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa para pengurus memiliki peran strategis dalam kemajuan organisasi.
“Bak rangkaian kereta api, pengurus adalah lokomotif yang bertugas menggerakkan, baik dari depan maupun belakang,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menanamkan karakter mandiri kepada generasi muda sejak dini, sebagai bekal membentuk sikap disiplin, tanggung jawab, dan kematangan emosional.
Ketua Dewan Penasihat DPW LDII Lampung, KH. Narso, menambahkan bahwa LDII memiliki fokus pembinaan generasi muda melalui tiga instrumen pendidikan, yakni pendidikan sekolah, pendidikan agama, dan pendidikan 29 karakter luhur.
“Oleh karena itu, seluruh pengurus, dewan asatidz, dan orang tua diharapkan dapat mengarahkan putra-putrinya untuk sukses menempuh tiga pendidikan ini,” papar KH. Narso.
Pengajian ini diharapkan mampu memperkuat peran pengurus LDII sebagai motor penggerak organisasi sekaligus mencetak generasi yang profesional religius, sejalan dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan LDII.