Pelatihan Jurnalistik DPW LDII Sumatera Barat: Penguatan Kehumasan dan Etika Menulis Berita

Pelatihan Jurnalistik DPW LDII Sumatera Barat: Penguatan Kehumasan dan Etika Menulis Berita

Pelatihan Jurnalistik DPW LDII Sumatera Barat: Penguatan Kehumasan dan Etika Menulis Berita

Pelatihan Jurnalistik DPW LDII Sumatera Barat: Penguatan Kehumasan dan Etika Menulis Berita—Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Sumatera Barat mengadakan pelatihan jurnalistik dengan fokus pada prinsip kehumasan dan etika dalam penulisan berita. Acara ini digelar pada Sabtu, 2 November 2024, menghadirkan narasumber dari media Langgam.id, Padang Ekspres, dan LDII News Network (LINES).

Wakil Ketua DPW LDII Sumatera Barat, Hadi Syahputra, dalam sambutannya mengajak para peserta untuk memanfaatkan perkembangan era New Media dalam dakwah.

“Kita bersinggungan dengan internet setiap saat. Hal ini bisa kita manfaatkan untuk menyiarkan kegiatan dakwah LDII kepada masyarakat,” jelasnya.

Ketua DPW LDII Sumatera Barat, H. Muchfiandi, menambahkan bahwa tujuan pelatihan ini adalah membekali peserta dengan keterampilan dasar yang diperlukan dalam peran kehumasan LDII.

“Rilis berita dan publikasi media adalah wajah LDII. Tanpa publikasi yang baik, dakwah bil haal kita sulit mencapai masyarakat luas,” ujarnya.

Selain membahas kehumasan, pelatihan ini juga memperkuat kemampuan peserta dalam cek fakta, guna melawan penyebaran berita negatif dan hoaks yang masih banyak beredar.

Salah satu narasumber, Redaktur Padang Ekspres Zulkarnain, mengingatkan pentingnya verifikasi informasi yang akurat dalam publikasi jurnalistik.

“Jurnalis LDII perlu melakukan cross-check atas setiap informasi yang akan diberitakan,” terangnya.

Ia juga menekankan penerapan prinsip jurnalisme positif yang berpedoman pada kode etik dan hukum yang berlaku, serta UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Penulis tetap perlu berhati-hati dalam mempublikasikan berita,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris LDII News Network (LINES) Prima Putra menjelaskan bahwa media sosial kini berfungsi sebagai etalase digital.

“Sebagai humas LDII, kita harus berpikir matang sebelum memosting sesuatu. Saring sebelum berbagi, dan hindari konten yang berpotensi menyinggung SARA,” ujarnya.

BACA JUGA:  LDII Sulsel Sukses Gelar Konsolidasi di Luwu Raya dan Ajatappareng

Prima juga mendorong para peserta untuk mengemas konten sesuai dengan kearifan lokal, mengingat Sumatera Barat kaya akan budaya dan adat istiadat yang kuat.

“Ini akan memperkuat relevansi pesan kita di tengah masyarakat,” pungkasnya.


Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from LDII PC Soreang

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading