Pembinaan Generasi Muda: Kunci Keberlangsungan Nilai Agama dan Bangsa
Generasi muda adalah aset paling berharga bagi masa depan umat. Sebagai penerus perjuangan, mereka memiliki peran krusial dalam menentukan arah perjalanan bangsa dan agama.
Oleh karena itu, membina dan mendidik generasi muda adalah kewajiban yang harus dilakukan dengan kesungguhan dan perhatian.
Penting bagi kita untuk membekali mereka dengan ilmu pengetahuan, akhlak mulia, serta semangat juang yang pantang menyerah.
Salman Al-Farisi, sahabat Rasulullah SAW yang terkenal karena kecerdasan dan dedikasinya dalam memperjuangkan Islam, pernah menyampaikan nasihat berharga tentang pentingnya pembinaan generasi muda.
Dalam Muqaddimah kitab Ad-Darimiy, ia berkata:
مَا زَالَ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا أَخَذَ الصَّغِيرُ عَنِ الْكَبِيرِ، فَإِذَا هَلَكَ الْكَبِيرُ قَبْلَ أَنْ يَأْخُذَ الصَّغِيرُ عَنْهُ، هَلَكَ النَّاسُ
“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama generasi muda belajar kepada generasi tua. Jika generasi tua tidak ada sebelum generasi muda sempat belajar kepada mereka, maka rusaklah (kebaikan) manusia.” (HR. Ad-Darimiy, Muqaddimah)
Pernyataan ini menegaskan pentingnya peran generasi tua dalam membimbing generasi muda. Kebaikan umat akan terpelihara selama hubungan antara generasi tua yang penuh pengalaman dan generasi muda yang penuh semangat tetap erat.
Jika hubungan ini terputus, atau jika generasi tua gagal memberikan bekal ilmu dan nilai yang baik, maka kerusakan akan mengancam keberlangsungan umat.
Pembinaan karakter menjadi salah satu prioritas utama dalam pendidikan generasi muda. Mereka tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan, tetapi juga akhlak yang mulia dan ketangguhan jiwa.
Dengan pendidikan berbasis nilai-nilai luhur agama, mereka akan tumbuh menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana di masa depan.
LDII Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memahami pentingnya pembinaan ini. Dalam program kerjanya, LDII secara konsisten mengintegrasikan pendidikan karakter berbasis akhlak Islam dalam setiap kegiatan pembelajaran, mulai dari tingkat dasar hingga dewasa.
Program ini dirancang untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis yang mendukung kemandirian mereka di masyarakat.
Untuk mendukung hal tersebut, LDII Kotim menyelenggarakan berbagai pelatihan kemandirian, yang dirancang untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan hidup dengan percaya diri dan keterampilan yang memadai. Di samping itu, pengajian rutin di masjid dan majelis ta’lim menjadi wadah efektif untuk memperdalam ilmu agama serta meningkatkan ketakwaan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
اَلْعِلْمُ حَيَاةُ الْإِسْلَامِ وَعَمُودُ الإِيمَانِ
“Ilmu adalah kehidupan Islam dan pokok dari iman.” (HR. Abu Sheikh dari Ibn Abbas).
Ilmu menjadi kunci utama dalam membentuk generasi berkualitas. Tanpa ilmu, kita akan kehilangan arah dan tujuan.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan generasi muda tidak hanya unggul dalam ilmu duniawi, tetapi juga memiliki pemahaman agama yang kokoh.
LDII Kotim juga mengadakan pengajian daring bakda subuh khusus untuk warga usia dewasa. Program ini berfokus pada kajian dua kitab hadits yang sangat berharga, yaitu Sahih Muslim dan Sahih Bukhari.
Kedua kitab tersebut memberikan panduan hidup yang komprehensif, mulai dari ibadah, muamalah, hingga etika dan akhlak sehari-hari.
Melalui pengajian ini, warga diharapkan dapat memperkuat iman dan takwa mereka serta mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik.
Selain itu, pengajian ini juga menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan memperkuat komunitas LDII sebagai jamaah yang solid dan saling mendukung.
Komitmen LDII Kotim dalam membina generasi muda dan memperkuat pembelajaran agama menunjukkan semangat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Dengan menanamkan nilai-nilai agama, ilmu pengetahuan, dan keterampilan, LDII berharap generasi muda dapat menjadi pemimpin yang bijaksana dan bermanfaat bagi umat.
