Kabar Baik:

Pengprov PERSINAS ASAD DIY Gelar Pembinaan Mental Spiritual untuk Warga ASAD

Pengprov PERSINAS ASAD DIY Gelar Pembinaan Mental Spiritual untuk Warga ASAD

Pengprov PERSINAS ASAD DIY Gelar Pembinaan Mental Spiritual untuk Warga ASAD — Pengurus Provinsi (Pengprov) PERSINAS ASAD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Bidang Pembinaan Mental dan Spiritual mengadakan Pembinaan Mental Spiritual bagi warga ASAD.

Mereka mengadakan acara ini secara hybrid, baik online maupun offline. Secara offline, mereka menyelenggarakan acara di aula kompleks Pondok Pesantren Mulyo Abadi, Mulungan, Kabupaten Sleman, yang juga berfungsi sebagai studio utama pada Jumat, 24 Mei 2024.

Beberapa tokoh penting hadir di studio utama, antara lain Dewan Penasehat H. Isrujito, S.H., Ketua Dewan Pembina H. Eka Budiyana, S.Pd., Sekretaris Dewan Pembina H. Jainindra Setiawan, S.T., Ketua Pengprov PERSINAS ASAD DIY Kapten TNI (Purn) H. Sardjiman, Wakil Ketua H. Nur Ridho, S.Pd., Sekretaris Drs. H. Suharno, Wakil Sekretaris Minggir Saryanta, S.T., Bendahara H. Kusnanto, S.E., Wakil Bendahara Ir. Harjanto, dan Ketua Lembaga Ilmu Beladiri Sigit Triyanto.

Sedangkan yang lainnya, seluruh warga ASAD di masing-masing Pengurus Kecamatan (Pengcam) yang ada di setiap kabupaten/kota mengikuti acara ini secara online. Ketua Pengprov PERSINAS ASAD DIY, Kapten TNI (Purn) H. Sardjiman, menjelaskan 4 Empat Aspek dalam Pencak Silat Persinas ASAD dalam sambutannya.

Pengprov PERSINAS ASAD DIY Gelar Pembinaan Mental Spiritual untuk Warga ASAD

Aspek pertama adalah Aspek Spiritual, yang harus dipegang oleh pelatih dan pesilat sebagai benteng dalam jiwa mereka dan selalu mengedepankan akhlakul karimah serta karakter luhur sebagai ciri khas pesilat PERSINAS ASAD.

Aspek kedua adalah Aspek Ilmu Seni Beladiri, yang harus berpegang pada kaidah beladiri. Pesilat tidak hanya belajar jurus, tetapi juga menanamkan karakter luhur.

Aspek ketiga adalah Aspek Olahraga, Kesehatan, dan Prestasi, di mana banyak pesilat PERSINAS ASAD yang meraih prestasi dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, bahkan internasional.

BACA JUGA:  Sinergi LDII, DMI, dan DKM Berikan Bantuan Alat Sekolah untuk Anak Korban Banjir di Merauke

Aspek keempat adalah Aspek Seni Budaya, yang mirip dengan Aspek Ilmu Seni Beladiri. Pencak silat mengandung seni budaya yang adiluhung, menjadi aset bangsa Indonesia. PERSINAS ASAD diharapkan bisa andil dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa.

H. Sardjiman juga berpesan kepada warga ASAD agar selalu menjaga kerukunan dan kekompakan antar warga ASAD serta menjalin silaturahmi dengan perguruan pencak silat lainnya untuk menciptakan suasana harmonis antar perguruan pencak silat.

“Satu musuh terlalu banyak, sejuta kawan masih kurang,” ujarnya mengakhiri sambutan.

Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan Mental dan Spiritual Pengprov PERSINAS ASAD DIY, H. Sulthon Agung Annaji, memberikan nasihat kepada seluruh warga ASAD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Beliau berpesan agar setiap warga ASAD di mana pun menetapi 4 Empat pilar Birokrasi Kehidupan: birokrasi keluarga, birokrasi bermasyarakat, birokrasi bernegara, dan birokrasi beragama, yaitu hubungan manusia dengan Allah.

“Sebagai hamba Allah, kita harus memahami birokrasi ini agar hidup sukses di muka bumi,” tuturnya.

H. Sulthon Agung Annaji kemudian menjelaskan tentang birokrasi keluarga. Para orang tua warga ASAD mengharapkan anak-anak mereka untuk taat dan hormat kepada kedua orang tua serta berbicara dengan bahasa yang baik, seperti bahasa Jawa yang baik bagi orang Jawa.

Pengprov PERSINAS ASAD DIY Gelar Pembinaan Mental Spiritual untuk Warga ASAD

Sesuk ing akhire jaman wong jawa kari separo wong chino kari sak jodho, artinya, “Saat akhir zaman, orang Jawa akan tersisa separuh, orang Cina tinggal sedikit, maksudnya banyak keluarga yang suaminya dari Wonosari (Gunung Kidul) dan istrinya dari Bantul, tetapi anak-anak mereka tidak bisa berbahasa Jawa,” ucapnya.

Melanjutkan penjelasan empat pilar birokrasi kehidupan, H. Sulthon Agung Annaji menjelaskan birokrasi bermasyarakat. Rasulullah SAW memberikan tuntunan adab budi pekerti yang luhur.

BACA JUGA:  DPD LDII Belitung Gelar Festival Anak Sholeh 2024

“Dalam hidup bertetangga, kita harus berbuat baik,” pintanya.

Para pemimpin ASAD mengharapkan warga untuk ikut menciptakan kerukunan, kekompakan, selalu bergotong royong, bantu-membantu, tenggang rasa, serta empan papan adepan dalam kehidupan bermasyarakat.

Selanjutnya, H. Sulthon Agung Annaji menjelaskan tentang birokrasi bernegara. Jauh sebelum negara Indonesia berdiri, penulis menulis buku babad tanah Jawa dalam huruf Arab dengan bahasa Jawa tanpa mencantumkan nama pengarang. Isinya di antaranya menyebutkan tentang ratu adil.

Para pemimpin ASAD juga berharap warga untuk taat dan patuh pada pemerintah yang sah, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Birokrasi kehidupan keempat atau terakhir adalah birokrasi beragama, yaitu hubungan manusia sebagai hamba Allah dengan Allah sebagai Sang Pencipta.

Kewajiban manusia di muka bumi ini sejatinya hanya menyembah dan beribadah kepada Allah. “Sebagai warga ASAD yang taat beragama, kita harus menjalankan enam rukun iman yaitu iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir (kiamat), dan qadar,” pungkasnya.

Pengprov PERSINAS ASAD DIY Gelar Pembinaan Mental Spiritual untuk Warga ASAD

Kesimpulan

Pengurus Provinsi PERSINAS ASAD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan acara Pembinaan Mental Spiritual bagi warga ASAD dengan tujuan memperkuat aspek spiritual, seni bela diri, olahraga, kesehatan, dan seni budaya dalam pencak silat.

Acara ini diadakan secara hybrid dengan kehadiran tokoh-tokoh penting secara offline dan partisipasi warga secara online. Dalam acara ini, para pemimpin ASAD menekankan pentingnya menjaga kerukunan, kekompakan, serta kepatuhan pada nilai-nilai birokrasi keluarga, masyarakat, negara, dan agama.

Para pemimpin juga mengingatkan pentingnya taat pada pemerintah yang sah dan menghormati tradisi budaya, seperti penggunaan bahasa Jawa yang baik. Acara ini bertujuan untuk memupuk karakter luhur, semangat kebersamaan, dan nilai-nilai spiritual di kalangan warga ASAD.

admin

LDII SOREANG menyajikan informasi dan berita terkini yang berkolaborasi dengan FORSGI, SENKOM, Persinas ASAD, dan LDII seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

👍💯✨ Jangan Lewatkan

Didin Suyadi: Diklat Da'i Da'iyah Bertujuan Perkokoh Wawasan Kebangsaan dan Perdalam Keterampilan Dakwah

Didin Suyadi: Diklat Da’i Da’iyah Bertujuan Perkokoh Wawasan Kebangsaan dan Perdalam Keterampilan Dakwah

“Melalui diklat ini, kami berharap dapat memberikan wawasan dan keterampilan yang lebih komprehensif bagi para dai dan daiyah, agar dapat berperan aktif dalam dakwah yang damai dan moderat,” lanjut Didin.

Selengkapnya
Cece Hidayat: Pentingnya Rasa Syukur dan Kebanggaan Menjadi Warga Indonesia

Cece Hidayat: Pentingnya Rasa Syukur dan Kebanggaan Menjadi Warga Indonesia

Cece menambahkan, Indonesia bukan negara sekuler maupun negara agama, melainkan negara yang dibangun atas dasar pluralisme dengan ideologi Pancasila.

Selengkapnya

Moderasi Beragama: Kunci Harmoni di Era Modern dalam Pelatihan Dai-Daiyah LDII Kabupaten Bandung

“Jangan salah sebut. Bukan moderenisasi beragama, bukan juga moderasi agama, tetapi moderasi beragama,” tegasnya.

Selengkapnya

This will close in 0 seconds