PPM AR-Royan Baitul Hamdi: Mencetak Generasi Muda Religius dan Mandiri di Yogyakarta

PPM AR-Royan Baitul Hamdi: Mencetak Generasi Muda Religius dan Mandiri di Yogyakarta — Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) adalah lembaga pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). PPM menunjukkan kepedulian LDII terhadap mahasiswa dalam membina generasi penerus. Salah satunya adalah PPM AR-Royan Baitul Hamdi di Yogyakarta.

Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) AR-Royan Baitul Hamdi awalnya berdiri sebagai griya mahasiswa sekitar tahun 1992. Tujuan awal pendirian griya ini adalah menampung warga LDII yang berkuliah di Yogyakarta. Seiring waktu, griya mahasiswa ini berubah menjadi PPM pada tahun 2010.

Lokasi PPM Yogyakarta sangat strategis, berada di pusat kota dan dekat dengan berbagai universitas, baik negeri maupun swasta. Bangunan putra dan putri berbeda. Putra di Kepuh, GK III / 850, Klitren, Gondokusuman. Putri di Jl. Sidobali 16A, Muja-Muju, Umbulharjo, Yogyakarta.

Seiring berkembangnya ilmu Al-Qur’an dan Al-Hadist, baik di dalam maupun luar negeri, LDII membutuhkan penyampai ilmu agama Islam yang berintelektual tinggi. Hal ini mendasari terbentuknya PPM di Yogyakarta dengan mengedepankan tiga prinsip pembekalan siswa-siswinya.

Pertama, menjadi generasi penerus yang faqih dan alim. Kedua, menjadi generasi penerus yang berakhlaqul karimah. Ketiga, menjadi generasi penerus yang mandiri.

Tujuan PPM AR-Royan Baitul Hamdi adalah mencetak mubaligh dan mubalighot yang juga memiliki ilmu dunia. Sarjana yang sekaligus mubaligh harapannya dapat memajukan bangsa Indonesia dan LDII dengan bekal ilmu dunia dan agama yang diperoleh di PPM.

Kegiatan santri Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) berbeda dengan mahasiswa kebanyakan. Pada pagi hingga sore hari, mereka berkuliah seperti mahasiswa lainnya. Malam hari, mereka mencari ilmu agama, berbeda dari kebanyakan mahasiswa yang lebih sering nongkrong atau pacaran.

Selain mempelajari ilmu dunia dan agama, di PPM pun mengajarkan cara hidup mandiri. Hal ini penting karena santri jauh dari orang tua. PPM juga menyediakan kegiatan penunjang seperti kewirausahaan, olahraga, dan lainnya untuk menghilangkan kejenuhan santri. (DYP)