Santri LDII Subang Bangkitkan Semangat Juang dan Inovasi dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2024
Santri LDII Subang Bangkitkan Semangat Juang dan Inovasi dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2024—Puluhan santri dari Pondok Pesantren Baitul Huda Cilameri, yang berada di bawah naungan DPD LDII Kabupaten Subang, turut serta dalam upacara Hari Santri Nasional (HSN) yang diselenggarakan pada Selasa (22/10) di Alun-alun Pemda Subang.
Ketua Yayasan Ponpes Baitul Huda Cilameri, Hendi Mardian, menekankan bahwa peringatan Hari Santri Nasional adalah waktu yang tepat untuk mengingat dan meneladani semangat perjuangan para santri dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Ia berharap, melalui berbagai kegiatan santri, semangat untuk berkontribusi dalam mengisi kemerdekaan terus berkembang.
“Peringatan HSN di Subang tahun ini sangat istimewa. Selain upacara yang diikuti ribuan santri dari berbagai pesantren, ada juga lomba penulisan mushaf Al-Qur’an 30 juz dan bazar produk UMKM pesantren,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Subang, Muhamad Ipa Slamet, berharap HSN 2024 bisa menjadi momentum untuk memperkuat kontribusi santri dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, santri telah aktif dalam berbagai sektor pembangunan, mulai dari pendidikan, sosial, hingga politik.
Di pesantren, para santri mendapatkan nilai-nilai agama yang kokoh yang kemudian mereka praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan kebersamaan menjadi landasan utama bagi pembentukan karakter bangsa.
“Pada era keberlanjutan ini, semua pihak, termasuk santri, perlu memberikan kontribusi inovatif untuk kemajuan Indonesia,” tambahnya.
Santri LDII Subang Bangkitkan Semangat Juang dan Inovasi dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2024
Tema Hari Santri Nasional 2024, “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan,” menurut Ipa, memiliki arti mendalam. Tema ini mendorong santri untuk terus berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan masyarakat.
Hari Santri Nasional merupakan penghargaan kepada KH Hasyim Asy’ari yang mengeluarkan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, yang menggerakkan santri untuk turut mempertahankan kemerdekaan di pertempuran Surabaya.
“Santri perlu siap menghadapi tantangan zaman dengan inovasi dan kreativitas, sambil tetap memegang teguh nilai-nilai agama dan budaya bangsa, serta menjunjung tinggi Empat Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” tutupnya.
