Awal Sejarah Persinas ASAD Bekerjasama dengan LDII
Awal Sejarah Persinas ASAD Bekerjasama dengan LDII—Pada perhelatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persinas ASAD 2022, yang berlangsung di Padepokan Persinas ASAD, Pondok Gede, Jakarta, DPP LDII dan Pengurus Besar Perguruan Pencak Silat Nasional PB Persinas ASAD resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU).
Penandatanganan ini, yang diadakan pada Selasa (11/10), berfokus pada pengembangan mental spiritual pesilat dan merupakan bagian dari rangkaian acara Rakernas yang diselenggarakan pada 10-12 Oktober 2022.
Setelah MoU tersebut ditandatangani, KH Chriswanto Santoso, Ketua Umum DPP LDII, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan pembangunan karakter profesional religius, yang merupakan salah satu prioritas LDII.
“MoU ini sangat penting bagi kami di DPP LDII, karena dari delapan program prioritas LDII, empat di antaranya berkaitan dengan pembangunan SDM profesional religius,” jelasnya.
KH Chriswanto juga menekankan bahwa bagi LDII, pencak silat tidak hanya sekedar olahraga atau seni bela diri, tetapi juga menjadi sarana pembinaan karakter bangsa.
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun karakter generasi muda, dan melihat Persinas ASAD sebagai salah satu mitra yang penting, karena pembinaan karakter bisa dilakukan melalui bela diri pencak silat sebagaimana yang dijalankan oleh Persinas ASAD,” tambahnya.
Sejarah Awal Persinas ASAD Bekerjasama dengan LDII
Lebih lanjut, KH Chriswanto menguraikan bahwa pembangunan SDM yang profesional religius membutuhkan waktu dan proses yang panjang serta harus berkesinambungan.
“Kami menyadari, membangun karakter tidak cukup hanya teori di dalam kelas. Banyak hal praktis yang akan terjadi di lapangan,” katanya.
Ia juga menyoroti masalah tawuran antarsuporter di berbagai pertandingan olahraga, bahkan kekerasan terhadap wasit. Menurutnya, pembinaan karakter tidak hanya soal benar-salah, tetapi juga tentang menanamkan sikap saling menghargai.
“Menerima kekalahan memang tidak mudah, tapi itu adalah hal yang wajar. Di sinilah sportivitas harus dibangun. Kita harus menanamkan pada generasi muda agar memiliki sifat ksatria, sopan, punya unggah-ungguh, semangat juang, rela berkorban, dan tidak mudah putus asa,” tegasnya.
Menindaklanjuti MoU ini, KH Chriswanto menegaskan bahwa pihaknya akan menginstruksikan pimpinan LDII di tingkat provinsi dan kabupaten untuk menerapkan MoU ini secara luas guna membentuk karakter bangsa.
“Harapan saya, kerja sama ini tidak berhenti di tingkat pusat saja, tetapi sampai ke daerah, sehingga ada atlet Persinas ASAD dari warga LDII yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berakhlak mulia,” ungkapnya.
Sejarah Awal Persinas ASAD Bekerjasama dengan LDII
Ketua Umum PB Persinas ASAD, Brigjen TNI (Purn) Agus Susarso, juga menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, tujuan Persinas ASAD dalam membina karakter pesilat berbudi luhur sejalan dengan program LDII.
“Pemikiran kami untuk menciptakan pesilat berbudi luhur ternyata sejalan dengan program pembangunan karakter LDII. Kami memberikan pendampingan, pengarahan, bahkan pengajian untuk membina spiritual,” ungkapnya.
Agus menilai kerja sama ini akan semakin memperkuat pendidikan karakter bagi pesilat ASAD.
“Penandatanganan MoU ini dimaksudkan untuk memperkuat pembinaan karakter para pesilat Persinas ASAD, sehingga atlet-atletnya dapat memiliki karakter budi pekerti yang luhur,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PB Persinas ASAD, Teddy Suratmadji, menjelaskan salah satu implementasi dari MoU ini adalah mendorong atlet Persinas ASAD untuk selalu menjunjung tinggi sportivitas dalam bertanding.
“Ketika atlet Persinas ASAD menang, mereka harus bersyukur kepada Allah. Namun, jika kalah, mereka harus bisa menerima kekalahan dengan lapang dada, karena kekalahan adalah kemenangan yang tertunda,” katanya.
Teddy berharap LDII dapat menjadi mitra strategis dalam membina mental dan spiritual para pesilat Persinas ASAD.
“Kami memohon kepada Ketua Umum DPP LDII untuk membantu membina atlet-atlet kami, agar mereka menjadi atlet yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, akhlakul karimah, sehingga ketika kalah, tidak ada yang protes atau enggan menerima kekalahan,” tambahnya.
Sejarah Awal Persinas ASAD Bekerjasama dengan LDII
Bambang Wahyudi, Ketua DPD LDII Kabupaten Bogor, turut memberikan apresiasi terhadap MoU ini. Menurutnya, kerja sama antara PB Persinas ASAD dan DPP LDII sangat mendukung program LDII Kabupaten Bogor.
“Alhamdulillah, DPP LDII telah menandatangani MoU dengan PB Persinas ASAD. Ini sangat penting dalam mendukung program LDII Kabupaten Bogor, khususnya untuk mendukung Panca Karsa Pemda Kabupaten Bogor, terutama Karsa pertama, yaitu Sehat,” ucap Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menyatakan bahwa LDII Kabupaten Bogor berkomitmen untuk membina generasi profesional religius melalui dakwah yang sejuk (green dakwah) di tengah keberagaman umat Islam.
Sebagai langkah lanjutan dari kerja sama ini, Pendidikan Kepanduan Olahraga dan Seni Budaya (PKOSB) LDII Kabupaten Bogor akan bekerja sama dengan Persinas ASAD di Kabupaten Bogor.
“Kami berharap, kerja sama ini menjadi momentum yang baik, tidak hanya dalam menciptakan karakter berbudi luhur di arena pertandingan, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat, untuk mendukung visi Kabupaten Bogor yang maju, nyaman, dan berkeadaban,” tutupnya.