Sinergi LDII, DMI, dan DKM Berikan Bantuan Alat Sekolah untuk Anak Korban Banjir di Merauke — Dalam rangka melaksanakan program Komunikasi Karya Kontribusi (3K) LDII Papua Selatan, organisasi ini terus aktif dalam kegiatan pengabdian dan sosial, berkolaborasi dengan organisasi masyarakat (Ormas) dan Pemerintah Daerah.
Sinergi dan kolaborasi antar organisasi menjadi sangat penting, terutama dalam kegiatan sosial yang membutuhkan perhatian dan bantuan dari semua pihak, seperti bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Kampung Salor, Kabupaten Merauke, beberapa waktu lalu.
Ketua DPW LDII Papua Selatan, H. Bekti Utomo, menyampaikan harapannya: “Mudah-mudahan bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat bagi adik-adik yang akan melanjutkan pendidikan sekolahnya dan bisa dirawat dengan baik.”
“Alhamdulillah, LDII Papua Selatan bersama dengan keluarga besar DMI Kabupaten dan keluarga besar DKM se-Kabupaten Merauke telah memberikan bantuan berupa alat-alat kelengkapan sekolah untuk anak-anak dari tingkat PAUD/TK, SD, hingga SMP yang menjadi korban bencana banjir,” tuturnya.
Sinergi LDII, DMI, dan DKM Berikan Bantuan Alat Sekolah untuk Anak Korban Banjir di Merauke
Dengan adanya bantuan ini, harapannya, anak-anak yang terkena dampak banjir dapat melanjutkan pendidikan mereka dengan lebih baik dan tetap semangat dalam menimba ilmu. Ini juga menjadi bukti nyata bahwa sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kampung Salor Indah, yang juga populer sebagai Salor, adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Indonesia. Desa yang unik ini memiliki fenomena alam yang menarik: koloni gundukan tanah yang menyerupai candi kuno.
Gundukan ini, yang secara lokal masyarakat menyebutnya dengan musamus atau bomi, berdiri tinggi dan kokoh, menciptakan pemandangan yang memukau bagi para pengunjung. Masyarakat setempat telah memanfaatkan keajaiban alam ini dan mengembangkannya sebagai daya tarik wisata lokal.
Meskipun jalan menuju lokasi ini belum pihak terkait mengaspalnya, rencana untuk memperlebarnya sedang berlangsung dengan menggunakan dana dari Kampung Salor Indah dan Pemerintah Kabupaten Merauke. Setelah jalan mereka perbaiki, pengunjung akan memiliki akses yang lebih mudah ke lokasi yang luar biasa ini.
Desa Salor Indah memiliki sekitar 362 keluarga, sebagian besar dari mereka mengandalkan pertanian di halaman yang luas, menanam berbagai macam tanaman seperti padi, sayuran, terong, ubi jalar, jagung, mangga, jeruk, dan lainnya.
Selain itu, Salor sedang berkembang sebagai kota mandiri terpadu dan akan menjadi pusat administrasi Provinsi Papua Selatan. Jika Anda berkesempatan untuk berkunjung, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi keajaiban alam ini dan menikmati suasana tenangnya.