Sri Wilarso Budi: Kader Generasi Muda Indonesia Bela Lingkungan LDII Bercita-cita Menjadi Agen Perubahan untuk Sadar Lingkungan kepada yang Lain — Bertempat di Gedung Manggala Wanabakti Blok 1 lantai 14, Jakarta, Ketua Departemen Litbang, Sumber Daya Alam dan Lingkungan (Lisdal) DPP LDII Sri Wilarso Budi bersama dengan jajarannya sudah beraudiensi dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2SDM KLHK) pada Selasa (7/5).
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup Sinta Saptarina Soemiarno beserta jajarannya langsung yang menerima kunjungan tersebut. Dalam kesempatan itu, Sinta menyambut baik sinergi dan kolaborasi yang akan kedua belah pihak lakukan.
“Kami banyak program terkait permberdayaan dan pendidikan kepada masyarakat sehingga kami berharap skan lebih banyak lagi generasi yang memilikii kepedulian, empati dan keberpihakan terhadap isu-isu lingkungan hidup,” ujarnya.
Ia menambahkan, KLHK mempunyai program sekolah Adiwiyata atau sekolah yang berperilaku dan berbudaya lingkungan hidup. Di dalamnya ada enam aspek yang menjadi isu pokok di antaranya, sanitasi, pengelolaan sampah, konservsi air, konservsi udara, inovasi dan penanaman pohon.
Ia meyakini, LDII yang menaungi banyak sekolah dan boarding school mampu menjadi percontohan sekolah-sekolah lain agar berwawasan lingkungan.
“Boarding School sangat strategis untuk menjadi contoh sekolah yang peduli atau yang berwawasan lingkungan. Mudah-mudahan bisa mengubah perilaku yang pro lingkungan dan mengajak sekolah-sekolah lain menjadi role model,” tambahnya.
Selain itu, bisa mengubah kualitas lingkungan di sekitar sekolah. “Yang semula membuang sampahnya lebih banyak ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dengan intervensi LDII dan KLHK mudah-mudahan bisa mengolah sampah menjadi nilai ekonomi,” urainya.
Seperti mengubah sampah menjadi magot, lanjut Sinta, bisa juga menjadi gerakan sedekah sampah. Kemudian, memisahkan sampah anorganik, karena industri daur ulang di Indonesia sebenarnya sangat membutuhkan plastik.
“Mereka sangat kekurangan bahan baku dan saya kira pesantren dan sekolah bisa menjadi titik pengumpulan sehingga collecting rate sampah plastik bisa lebih banyak, dan industri daur ulang di Indonesia bisa meningkat,” ungkapnya.
Sri Wilarso Budi: Kader Generasi Muda Indonesia Bela Lingkungan LDII Bercita-cita Menjadi Agen Perubahan untuk Sadar Lingkungan kepada yang Lain
Menanggapi keingainan KLHK, Sri Wilarso Budi mengatakan, pihaknya mempunyai program kerja yang selaras dengan program Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup KLHK.
“Kami dari Lisdal mempunyai program kerja yang sangat sinergi dengan program dari BP2SDM, sehingga ke depan bisa menindaklanjuti pertemuan hari ini untuk sekolah-sekolah yang bernaung di bawah LDII,” ungkapnya.
Ia menekankan, LDII mempunyai Kader Generasi Muda Indonesia Bela Lingkungan (Gemilang), yang tersebar di di sekolah dan pondok pesantren. Ia berharap mereka menjadi agen perubahan, “Harapannya dengan adanya kegiatan ini mereka menjadi agen perubahan yang bisa mengajak teman sebayanya supaya bisa sadar lingkungan,” ucapnya.
“Inikan perubahan perilaku untuk bisa hidup ramah lingkungan, bisa hemat energi, hemat air, dan ujungnya mampu berkontribusi dalam perubahan iklim yang saat ini menjadi perhatian dunia,” tutupnya.