UNS Kukuhkan Guru Besar Konstruksi Jalan Bertepatan dengan Hari Jalan Nasional 2024
Surakarta — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengukuhkan Prof. Ir. Ary Setyawan, M.Sc., Ph.D., sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Kepakaran Konstruksi Jalan pada Jumat (20/12/2024), bertepatan dengan Hari Jalan Nasional.
Pengukuhan yang dilaksanakan di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram ini menjadikan Prof. Ary sebagai Guru Besar ke-30 Fakultas Teknik (FT) dan ke-327 UNS. Upacara ini diresmikan langsung oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si.
Prof. Ary Setyawan, seorang insinyur sipil berpengalaman lebih dari 33 tahun, memiliki keahlian di bidang material jalan raya, infrastruktur, lingkungan, rehabilitasi, dan pemeliharaan jalan.
Beliau juga aktif di organisasi DPP LDII sebagai wakil ketua, Pusat Pengkajian Kebijakan Daerah dan Kelembagaan (PPKDK), serta merupakan anggota Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) dan Himpunan Ahli Pemeliharaan Bangunan Gedung Indonesia (HAPBI).
Dalam pidato pengukuhannya yang bertajuk “Inovasi Teknologi untuk Jalan Mantap Berkelanjutan”, Prof. Ary memaparkan sejumlah inovasi, termasuk perkerasan semi lentur dan alat penimbang kendaraan yang sedang berjalan.
Perkerasan semi lentur, yang memadukan aspal berpori dengan paver aspal tradisional, menawarkan daya dukung tinggi, ketahanan aus, dan kemudahan aplikasi.
Alat penimbang berat kendaraan menggunakan sensor serat optik berbasis teknologi Weight in Motion (WIM), yang dapat mengukur kecepatan serta konfigurasi roda kendaraan.
“Inovasi ini adalah paduan antara jalan lentur dan beton yang disebut sebagai perkerasan semi lentur,” ungkap Prof. Ary.
Lebih lanjut, Prof. Ary juga memperkenalkan inovasi ramah lingkungan, seperti bioaspal berbahan dasar getah damar yang dinamai “Daspahlt” dan pemanfaatan cangkang sawit sebagai pengganti bahan bakar diesel.
Bioaspal ini, yang dikembangkan dengan memodifikasi getah damar dengan bahan tambahan seperti puing bata merah giling dan minyak goreng bekas, menjadi bahan aspal terbarukan.
Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D., mengapresiasi inovasi ini, seraya menyatakan, “Bioaspal adalah terobosan yang memanfaatkan kekayaan plasma nutfah Indonesia. Saya berharap kolaborasi terus dilakukan untuk pengembangannya.”
Selain itu, Prof. Ary memanfaatkan gasifikasi cangkang sawit untuk memanaskan agregat dalam proses produksi aspal.
Penelitian menunjukkan bahwa gasifikasi 40-45 kg cangkang sawit dapat menghasilkan gas yang cukup untuk memproduksi satu ton Hot-Mix Asphalt (HMA) sekaligus mengurangi emisi CO2 hingga 40% dibandingkan bahan bakar minyak.
Dalam inovasi lain, Prof. Ary mengembangkan alat ukur maturitas beton berbasis Internet of Things (IoT) melalui program Kedaireka 2023 yang bekerja sama dengan PT Hutama Karya.
Alat ini menawarkan solusi pengujian beton yang lebih efektif dan efisien dalam waktu serta biaya, dengan harapan menjadi market leader dalam teknologi pengujian beton di Indonesia.
Momentum pengukuhan ini tidak hanya menjadi kebanggaan UNS tetapi juga mencerminkan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi konstruksi jalan di Indonesia.
Diharapkan, pencapaian Prof. Ary dapat mendorong inovasi di bidang pembangunan infrastruktur nasional.