Waspada Bencana dengan Doa Perlindungan
Bulan Januari hingga Februari merupakan periode dengan curah hujan tertinggi. Hampir di seluruh wilayah Indonesia, hujan turun selama berhari-hari, menyebabkan berbagai musibah seperti banjir, jalan dan jembatan amblas, serta tanah longsor.
Secara ilmiah, bencana ini tidak hanya dipicu oleh perubahan alam, tetapi juga oleh ulah manusia. Kebiasaan membuang sampah sembarangan, kurangnya kesadaran dalam menjaga fasilitas umum, penebangan liar, serta minimnya upaya penghijauan atau reboisasi menjadi faktor yang memperparah dampak bencana.
Tak heran jika kejadian serupa terus berulang setiap tahun tanpa perubahan yang signifikan, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Dengan potensi musibah yang bisa datang kapan saja, sudah sepatutnya kita memohon perlindungan kepada Allah agar dijauhkan dari segala bencana.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengajarkan doa perlindungan sebagai berikut:
عَنْ أَبِي الْيَسَرِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَدْمِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ التَّرَدِّي وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْغَرَقِ وَالْحَرَقِ وَالْهَرَمِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا. رواه ابوداود
Dari Abul Al Yasar, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa:
Allaahumma innii a’uudzu bika minal hadmi wa a’uudzu bika minat taraddii, wa a’uudzu bika minal gharaqi, wal haraqi, wal harami, wa a’uudzu bika an yatakhabbathaniisy syaithaanu ‘indal mauti wa a’uudzu bika an amuuta fii sabiilika mudbiran, wa a’uudzu bika an amuuta ladiighan
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kehancuran (karena tertimpa), aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (karena terpeleset/tergelincir), aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam, terbakar, dan dari pikun. Aku juga berlindung kepada-Mu agar jangan sampai setan menggelincirkanku saat ajal menjemput, serta berlindung kepada-Mu dari kematian di jalan-Mu dalam keadaan lari dari medan pertempuran atau keluar dari agama, dan aku berlindung kepada-Mu dari kematian akibat sengatan binatang berbisa.”
Namun, bencana bukan alasan untuk mengurangi aktivitas, karena segala musibah merupakan bagian dari takdir Allah SWT.